SANGATTA 10/11-2018)
“Saat reses mereka minta agar puskesmas itu ditingkatkan ke rumah sakit, minimal rumah sakit tipe D. Sebab dengan rumah sakit, maka dipastikan, sudah bisa melakukan tindakan operasi ringan , sehingga masyarakat tidak perlu ke Sangatta,” katanya.
Arang Jau mengatakan, perlunya rumah sakit ini karena jarak ke Sangatta yang terlalu jauh. Dengan waktu tempu sekitar 4-5 jam, maka dikhawatirkan saat pasien yang membutuhkan operasi harus dilarikan ke Sangatta, maka bisa jadi terlalu beresiko. Untung kalau perjalanan lancar, namun kalau di jalan ada masalah, maka bisa jadi pasien habis ditengah jalan. “Jadi ini keinginan masyarakat, agar rumah sakit juga ada di Wahau, untuk melayani masyarakat yang terus bertambah,” katanya.
Bukan hanya rumah sakitnya, tapi juga perlu ambulance. Sebab di sana, hanya ada satu ambulance. Karena jumlahnya terbatas, tentu tidak cukup melayani warga di dua kecamatan itu. “Makanya, karena tahun lalu saat saya reses masalah itu sudah diusulkan, makanya tahun ini saya bantu mereka dengan satu ambulance. Mudah-mudahan, pemerintah juga mengalokasikan satu ambulance pengadaan tahun ini di Dinas kesehatan, agar makin banyak ambulance melayani warga di sana,” harap Arang Jau. (ADV-DPRD KUTIM)