SANGATTA (30/1-2018)
Aslan dan Aisyah – tak bisa menutupi kedukaannya meski keduanya berusaha tegar melihat kenyataan anak ke tiga mereka yakni Fadil Ramadhan (2) hilang misterius, Senin (22/1) lalu.
Pencarian bocah kelahiran Sangatta ini, berlangsung intensif oleh gabungan yang dipimpin Polsek Sangatta, namun hingga batas akhir belum ada tanda-tanda kemana hilangnya bocah yang kerap mengemut jempol ini.
Kepada Suara Kutim.com, Ahad lalu, Aslan mengaku selama ini ia dan keluarga tak punya musuh atau utang dengan siapapun. Sebagai nelayan yang kerap melayani pemancing melaut, Aslan tak pernah cek-cok dengan tamunya. “Apa kesalahan kami, kami ini orang miskin nggak punya apa-apa, kalau anak kami harus diculik,” ujar Aslan seraya menemani sang istri berjualan minuman ringan di sudut TPI Kenyamukan Sangatta Utara.
Dugaan Fadil diculik, dikalangan warga Kenyamukan semakin kuat karena saat Fadil hilang, di TKP yang tiada lain jalan menuju TPI Kenyamukan, tidak ada tanda-tanda bocah periang ini diterkam buaya, demikian jika terjatuh di laut karena tidak ada yang melihat dan mendengar jika ada orang jatuh. “Saat itu, banyak kapal bersandar memang saat itu Aslan lagi berada di kapal, namun ia sama sekali tak mendengar jika ada orang jatuh ke sungai,” sebut tetangga Aslan.
Sebagai keluarga nelayan, Aslan bersama anak istrinya tinggal disebuah rumah bertingkat tak seberapa luas. Untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya, ia mencari ikan jika kapal tak ada yang menyewa sementara istrinya berjualan. “Kami ini tak punya apa-apa, lihat saja rumah kami itu,” ungkap Aslan seraya sesekali ikut membantu istrinya melayani pembeli.
Raibnya Fadil, diakuinya menjadi pukulan berat bagi ia dan istri, meski demikian ia tak ingin terus berduka. Sambil berihtiar dan meminat pertolongan Allah SWT, mereka berdua kembali beraktifitas mencari rejeki demi 3 anaknya yang lain.
Menurut Aisyah, dengan berjualan ia bisa mengurangi beban yang dialami sementara jika terus berduka, kebutuhan dapur sudah habis. Sebagai ibu, ia berharap orang membawa anaknya bisa mengembalikan. “Kalau mau meras kami, kami tak ada harta atau uang, hidup kami ini pas-pasan saja setiap harinya,” kata Aisyah seraya menyeka air matanya.
Fadil anak Aslan, dinyatakan hilang sejak Senin pekan lalu, upaya pencarian tak membuahkan hasil. Dugaan, Fadil tenggelam di samping rumah atau disambar monster Sungai Kenyamukan, disangsikan karena kondisi air yang surut serta tidak ada tanda-tanda anak ke tiga Aslan ini diterkam buaya.
Untuk menemukan Fadil, berbagai cara dilakukan termasuk mendatangkan orang pintar, demikian dengan tim pencari yang terdiri Polsek Sangatta, Polair, Basarnas, ORARI, PMK dan Penyelamatan, Tagana, BPBD serta masyarakat. Namun, tetap tak menemukan Fadil. (SK12)