SANGATTA (30/12-2017)
Masyarakat Kutim wajib hati-hati, pasalnya bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyebabkan difteri, berkembang pesat melalui media seperti alat tiup yang tak seteril, sapu tangan, maupun lender di mata. “Perawat yang menangani pasien difteri saja harus menggunakan alat pengaman lengkap bahkan berkacamata khusus, karena bakteri difteri itu bisa menyebar lewat air mata atau lendir pasien,” ungkap Direktir RSU Kudungga Anik.
Hal itu dibenarkan Kadis Kesehatan Bahrani Hasanal ketika ditanya Suara Kutim.com belum lama ini. “Karenanya, jika benar difteri pasien yang ada di RSU Kudungga harus segera dilakukan tindakan cepat agar tidak menyebar cepat, karena bila tidak diatasi bisa menyebabkan kematian bagi manusia,” tandasnya.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui potensi penularan difteri melalui alat tiup seperti seruling, harmonika dan terompet. Melalui, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Elizabeth Jane Soepradi dijelaskan difteri dapat ditularkan melalui percikan ludah bahkan hembusan nafas. “Percikan ludah tersebut bisa keluar ketika seseorang meniupkan alat tiupnya, sementara alat tiup yang ada tidak bisa dipastikan bebas dari penyakit difteri terlebih yang dijual di tepi jalan menjelang malam tahun baru,” ungkapnya.(SK2/SK3/SK12)