Beranda kutim Awas…! Ribuan Buaya Ganas Diami Sungai-Sungai di Kutim

Awas…! Ribuan Buaya Ganas Diami Sungai-Sungai di Kutim

0

Loading

Seeokor buaya muara sedang menerjang mangsanya di udara (Foto Ist)
 PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) mengingatkan  masyarakat  untuk mewaspadai aliran sungai baik besar maupun kecil, terutama sungai yang berdekatan laut karena banyak dihuni buaya muara (Crocodylus Porosus) yang ganas.
            Kepala Bagian Humas Setkab Kutim, Muchtar menerangkan imbauan disampaikan karena sudah banyak warga Kutim yang  menjadi korban keganasan buaya muara. “Data yang ada, hampir semua sungai di sepanjang pantai Kutim menjadi habitat buaya muara,” kata Muchtar dalam percakapan santai dengan Suara Kutim.com, Senin (1/9) siang.
            Beberapa sungai yang diketahui tempat bersarangnya buaya muara antara lain Sungai Sangkima,  Sangatta, Bengalon, Sandaran, serta Kenyamukan.  Di Kenyamukan misalnya pernah ditangkap seorang buaya muara berbobot  lebih dari 400 kg dengan panjang hampir 5 meter .  Namun, buaya dari Sandaran yang sempat menerkam manusia disebut-sebut lebih besar dari buaya yang ditangkap Arbain – seorang pawang di Sangatta.
            Informasi yang didapat Suara Kutim.com dari berbagai sumber, semua sungai di pesisir  Kutim, kini diperkirakan dihuni lebih seribu ekor buaya muara. Bahkan di Bengalon, konon pernah disurvei menggunakan alat khusus terdata lebih dua ribu ekor. “Kalau dari seribu ekor itu terdapat empat ratus ekor betina, kemudian menetaskan enam puluh telur setiap musim kawin otomatis terdapat dua puluh empat ribu ekor anak buaya muara,” terang Aspi – seorang dosen di Unmul Samarinda.
            Kasus buaya muara menerkam manusia kali pertama  terjadi di Sungai Kenyamukan, pada tahun 2003 lalu. Semenjak itu, warga Kenyamukan selalu dihantui serangan buaya. Untuk mengingatkan warga akan peristiwa yang menggemparkan Indonesia itu, sang monster diawetkan dan kini menjadi penghuni museum kayu di Tenggarong.
            Namun seiring waktu, manusia yang menjadi korban keganasan buaya semakin banyak, terutama di seputar Kenyamukan serta Sangkima. “Untuk berjaga-jaga, sebaiknya jika beraktifitas di sungai sebaiknya berteman dan membawa senjata tajam sehingga bila ada serangan buaya bisa membela diri selain itu tidak membiarkan anak-anak bermain di sungai,” pesan Muchtar.
            Disinggung kenapa buaya muara begitu ganas dengan manusia, Muchtar mengakui banyak penyebabnya diantaranya sumber makanan buaya sudah menipis seperti ikan, selain itu tempat bersarangnya sudah rusak akibat pembukaan lahan.(SK-05)

Artikulli paraprakDiragukan Produksi Jeruk Binaan KPC, Melimpah
Artikulli tjetërAkhirnya, Hakim Nyatakan NO Gugatan SP3 Polres Kutim