SAMARINDA (2/9-2020)
Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim terus menggaungkan diversifikasi pangan melalui berbagai kegiatan seperti sarapan pagi tanpa nasi. Wujud gerakan tanpa nasi itu, dilakukan Selasa (1/9) kemarin di Kantor DPTPH Kaltim Jalan Basuki Rachmat Samarinda.
Dadang menegaskan di masa pandemi Covid-19, kemampuan daya beli masyarakat sangat terbatas, tertutama dalam memenuhi kebutuhan pokok untuk konsumsi mereka. Disisi lain, pangan lokal non beras dan terigu bisa menjadi solusi pemenuhan konsumsi masyarakat karena murah dan mudah didapatkan seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, jelay, sukun, jagung, jewawut, sagu, pisang, sorgum, serelia, umbi, buah dan pangan lokal lainnya.
“Jadi, kalau untuk makan dan terasa kenyang, ya gak harus nasi. Sebab, banyak pangan lokal kita yang mengenyangkan dan mengandung karbohidrat,” ujar yang mengaku sempat menikmati sejumlah pangan yang disediakan.
Diakuinya, gerakan diversifikasi pangan menjadi program nasional, bahkan pemerintah pusat melalui sejumlah kementerian menggalakan berslogan Sehat, Bahagia dengan Pangan Lokal terus gencar mengajak masyarakat untuk konsumsi pangan lokal yang bergizi berimbang sehat dan aman (B2SA).
“Untuk lingkungan DPTPH di mulai dan setiap awal bulan sekali sarapan pangan local,semoga bisa didukung dan diikuti OPD lainnya,” ungkap Dadang.
Pada program tanpa nasi kemarin, sarapan yang yakni puding jagung, urap sawut singkong, telor asin pindang, rujak, bola singkong keju, sop singkong jagung kepiting dan wedang uwuh.(SK8)