SANGATTA (2/6-2019)
Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diperingati seluruh daerah dengan upacara, namun upacara yang digelar pada Sabtu (1/6) bertepatan dengan hari libur ini, menjadi perhatian sejumlah ASN sejumlah lembaga pemerintah pasalnya mereka mendapat instruksi wajib mengikuti, jika tidak akan mendapat sanksi termasuk pemotingan tunjangan kinerja (Tukin).
Tak heran, sebelum upacara dimulai di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Kutim sejumlah ASN beberapa lembaga vertikal, foto bersama terlebih dahulu. “Ayo, ntarkirim ya fotonya,” sebut sejumlah ASN mengajak teman-temannya untuk foto bareng dengan latar belakang arena upacara.
Jika ASN lembaga vertikal melakukan dokumentasi kepesertaan mereka di upacara Harlah Pancasila Tahun 2019, berbeda dengan pegawai Pemkab Kutim tidak banyak yang hadir. Mereka lebih memilih untuk libur atau mudik lebaran, terlebih kondisi Sangatta sejak pagi diguyur hujan.
Beberapa ASN instansi vertikal kepada Suara Kutim.com mengakui mereka diwajibkan mengikuti upacara Harlah Pancasila, sebagai bukti harus ada foto dengan latar belakang arena upacara. “Foto itu dikirim ke atas, sebagai bukti. Jika tidak ikut dengan alasan yang dibenarka akan mendapat sanksi serta pemotongan tunjangan kinerja,” terang mereka.
Sebelumnya Ketua Umum Dewan Pengurus Korps Pegawai RI (Korpri) Zudan Arif Fakrullah membela ASN yang sudah libur atau mudik lebaran, untuj mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di kantor pemerintahan manapun, mengingat Sabtu (1/6/2019) sudah memasuki libur Lebaran 2019. Kepersetaan dalam upacara yang digelar di luar tempat kerjanya ini, dibuktikan dengan foto di lokasi upacara dan dikirim ke atasan.
Upacara Harlah Pancasila ke 74 yang digelar di GSG Pemkab Kutim berlangsung 20 menit, dipimpin Bupati Ismunandar dihadiri Wabup Kasmidi Bulang, Sekda Irawansyah, Forkopimda serta ratusan pejabat dan perwira di Kodim 0909 Sangatta, Lanal Sangatta dan Polres Kutim.(SK11)
