SANGATTA (23/7-2018)
Mewujudkan swasembada daging dan protein, Dinas Pertanian Kutim akan melakukan penambahan populasi sapi di pusat pengembangbiakan sapi. Kepala Dinas Pertanian Sugiono bersama Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Mardi menerangkan, percepatan swasembada daging sapi dilakukan dengan penataan hulunya yakni pembibitan dan pengembangbiakan. “Selama ini masih lebih terfokus hilirnya terutama ke bisnis penggemukan dan impor daging. Sentra pengembangbiakan ada Kaliorang, Sangkulirang, Sandaran, Kaubun, Muara Wahau dan Rantau Pulung,” jelas Sugiono.
Disebutkan, Sugiono, instansinya giat menjalankan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang saat ini sudah 300 ekor diinseminasi. “Tahun ini ditarget 200 ekor sapi baru lahir. Sekarang kita sudah ada 80 kelahiran,” timpal Mardi.
Disebutkan, swasembada daging atau protein bukan hanya fokus ke sapi dan kerbau melainkan swasembada protein yang sumbernya dari keanekaragaman ternak seperti peningkatan produksi dan reproduksi ternak kecil seperti kambing, domba, unggas, kelinci, serta ikan yang jumlahnya melimpah.
Sekarang, kata Mardi, ayam potong masih didatangkan dari Samarinda. Namun untuk kebutuhan telur ayam, peternak di Kutim sudah memenuhi 50 persen dari kebutuhan. “Paling banyak dari Bengalon,” terangnya.
Keduanya sama-sama menyebutkan, Dinas Pertanian berupaya melakukan perbaikan pakan ternak guna mendukung percepatan swasembada daging dan protein hewani. Dibeberkan Sugiono, mata rantai pengembangbiakan ternak tidak terlepas pakannya.
Disebutkan 30 persen indukan sapi lokal mengalami gangguan nutrisi karena peternak kesulitan mendapatkan pakan. “Kalau soal pakan tidak diperhatikan, juga menjadi kendala dalam pencapaian swasembada daging karenanya dengan program Gerakan Peningkatan Kualitas Pakan yang dekat dengan sentra pengembangbiakan,” ungkap mantan penyuluh pertanian ini.(ADV-KOMINFO)