Beranda kutim Catatan Perjalanan Haji (14)

Catatan Perjalanan Haji (14)

0
Salah satu pusat perbelanjaan di Jedah yang menjadi tujuan jamaah haji dan umrah untuk berburu oleh-oleh.

Loading

Hati-Hati Belanja Oleh-Oleh Berat Koper Maksimal 30 Kg

                JAMAAH Haji Indonesia merupakan jamaah haji terbanyak, jumlahnya mencapai 200 ribu orang. Tak heran, jumlah jamaah haji Indonesia tampak terlihat dimana-mana termasuk India dan Turki. Tidak heran, kita kerap berjumpa dengan jamaah haji Indonesia yang bisa dikenali dari gelang haji karena pemakain gelang dari perak hanyalah Indonesia, sedangkan negara lain hanya menggenakan kerta pita yang anti air.

Karena barang belanjaan banyak, sebagian oleh jamaah dikirim terlebih dahulu dengan menggunakan jasa transportasi yang ada.

                Jamaah haji Indonesia bagi sejumlah pedagang baik yang berdagang  di mall maupun kaki lima atau PKL, pasar besar karena jamaah haji Indonesia, doyan belanja setelah ibadah. Tak heran, melintasi pusat perbelanjaan di sekitar Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, para pedagang kerap menggoda jamaah haji Indonesia dengan menawarkan harga murah. “Mari sini, murah-murah,” kata mereka jika ada jamaah haji Indonesia sedang melintas.

                Melihat barang-barang yang dijual tentu membuat selera belanja jadi naik, meski demikian harus sabar terlebih ketika wukuf belum. Namun, jika harus berbelanja untuk oleh-oleh hendaknya dipertimbangkan matang-matang terlebih-lebih barang yang akan dibeli saat ini sudah banyak dijual di tanah air seperti kurma, tasbih, kacang arab, bahkan air zam-zam.

                Makanan khas Timur Tengah terutama Arab Saudi ini, umumnya banyak dijual di embarkasi atau toko-toko khas Arab Saudi yang ada di Samarinda. Kalaupun harus dibeli, perlu diingat setiap jamaah haji dibatasi dengan barang bawaan maskimal 30 kilogram (koper,red) sedangkan tas jinjing hanya 7 Kg.

                Karena tujuan utama berhaji adalah ibadah terlebih hanya sekali dalam seumur hidup untuk saat ini, sebaiknya sejumlah oleh-oleh seperti kurma, kacang arab, kismis dan air zam-zam dibeli ketika masih di tanah air, harganya  relatif murah ketimbang membeli di Arab Saudi. Selain itu, air zam-zam dilarang dibawa dalam bagasi, karenanya setiap jamaah sepulang dari Arab Saudi mendapat jatah 5 liter.

                Kalaupun harus berbelanja dalam jumlah banyak dan sudah melebihi quota berat, sebaiknya dikirim lebih awal dengan menggunakan jasa pengiriman yang ada. Namun yang perlu diketahui, setiap jasa pengiriman mematok berat minimal 20 Kg.

Barang jamaah haji yang disita karena dilarang dibawa dalam kabin seperyi air zam-zam juga kelebihan berat.

                Yang perlu diperhatikan juga, barang belanjaan yang akan dikirim akan diperhitungkan berdasarkan Riyal Saudi karenanya jangan heran biaya pengiriman untuk waktu paling cepat 2 pekan, menghabiskan dana sekitar Rp1,3 juta.

                Dari sejumlah jasa transportasi yang ada, hanya Pos Indonesia yang paling murah tarifnya sementara jasa transportasi lainnya bisa dimaklumi milik swasta dan harus bekerjasama dengan jasa pengiriman di Indonesia lagi.(bersambung/syafranuddin)

Artikulli paraprakKetua KORPRI : ASN Boleh Ikut Upacara Harlah Pancasila Dimana Saja
Artikulli tjetërKPC Pembayar Pajak Terbesar, Mengalahkan Freeport