Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (39)

Catatan Perjalanan Haji (39)

0

Loading

Suhu Mencapai 45 ‎°C : Telor Pecah Bisa Jadi Dadar, Heat Stroke Mengancam

Kondisi di pelantaran Masjid Nabawi Madinah saat siang hari, banyak payung raksasa untuk melindungi jamaah dari sengatan matahari.

SEANDAINYA  pada hari Jumat (7/8-2018)  itu saya membawa telor dan terjatuh  di pelantaran Masjid Nabawi, mungkin  hanya dalam 2 menit sudah menjadi dadar telor. Kondisi ini menggambarkan bagaimana kondisi panasnya udara di Kota Madinah yang mencapai 45 derajat selsius, saat itu.

                Kondisi panas yang luar biasa ini, tentu perlu disikapi dengan bijak oleh jamaah pasalnya berdampak terhadap kesehatan diri sendiri. Imbauan PPHI Daker Madinah sebelum jamaah haji gelombang dua tiba, patut ditaati.

                Dr Ratih bersama tim kesehatannya, secara berulang kali meminta jamaah setiap ke luar hotel selalu membawa payung, masker, semprotan air serta kaca mata hitam. “Evaluasi gelombang pertama, banyak jamaah yang tidak menggunakan payung, masker, kaca mata hitam serta kurang minum air putih sementara cuacanya panas sekali sehingga berdampak terhadap kesehatannya,” terangnya.

                Pengamatan saya, kesadaran jamaah untuk menggunakan payung, kaca mata hitam memang masih lemah. Mereka beragapan, membawa payung dan kaca mata membuat mereka nggak nyaman karena harus diperiksa saat masuk masjid.

                Sementara petugas Masjid Nabawi yang berada di depan pintu memeriksa barang bawaan jamaah tidak lebih satu menit, mereka hanya meraba-raba kalau ada jamaah membawa makanan selain itu tidak. Kalau membawa bisa dititipkan di luar, nanti setelah shalat bisa diambil kembali dengan tidak kurang sedikitpun.

Meski cuaca tak bersahabat ada saja jamaah yang tetap shalat.

                Cuaca di Makkah memang tidak jauh  berbeda dengan Madinah, kondisi ini tentu sama dengan apa terjadi pada tahun 2019 ini. Panasnya udara membuat jamaah kelimpungan, bahkan seorang dokter kloter karena kealpaan sempat terkena heat stroke akibat kepanasan.

                Kalau melihat ada jamaah yang terserang heat stroke  segera lakukan upaya pendinginan suhu tubuh, dengan cara apapu seperti dibawa  ke dalam ruangan ber-AC, Rendam dalam air dingin atau guyur dengan air dingin, Semprot dengan air dari selang, Kompres es di seluruh tubuh, terutama leher, ketiak, dan selangkangan.

Kipasi tubuh, Basahkan selimut atau seprai dengan air dingin dan lapisi sekujur tubuh, Minum air dingin, non-kafein dan non-alkohol, jika kondisi tubuh memungkinkan. Nah jika masih mengalami gejala heat stroke setelah proses pendinginan tubuh, terus ulangi upaya tersebut sampai suhu tubuh menurun sambil meminta pertolongan dokter atau tim medis.(syafranuddin/bersambung)

Artikulli paraprakPenghijauan Semarakan HK -PKK se Kaltim
Artikulli tjetërRaperda Pengamanan Lahan Pertanian, Kandas