Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (48)

Catatan Perjalanan Haji (48)

0

Loading

Sempat Foto Manara Masjid Nabawi Disambar Petir

Petir ketika menyambar Manara Masjid Nabawi Madinah

CUACA di Kota Makkah dan Madinah, kerap berubah cepat. Panas, tiba-tiba menjadi badai. Cuaca yang berubah-rubah ini, sempat membuat jamaah haji tahun 2018 kelimpungan, pasalnya saat berada di Arafah, dilanda badai pasir sementara di Masjidil Haram terjadi hujan lebat disertai angin kencang sehingga membuat kiswah terbuka lebar.

                Sementara di Madinah yang sempat panas mencapai 45 derajat celsius, pada Rabu (5/8) tepatnya menjelang Magrib, tiba-tiba udara  berubah menjadi mendung. Awan gelap yang disertai petir, mewarnai kota yang sedang dipadati jamaah haji dari berbagai negara.

Jika cuaca sejuk kita bisa menikmati keindahan Masjid Nabawi dari pelantaran.

                Melihat mendung yang meggelantung di atas Kota Madinah, jamaah Masjid Nabawi berharap hujan terlebih hujan rintik-rintik sudah terjadi tujuannya agar lantai segera dingin, sehingga dimalam hari bisa lesehan depan Masjid Nabawi.  Namun, setelah sejam petir mendera awan Madinah ternyata hujan tak kunjung turun bahkan angin kencang yang datang.

                Meski demikian, sama dengan siang hari, cuaca mendung dan angin kencang tak membuat redup semangat jamaah untuk beribadah di Masjid Nabawi yang terdapat Makam Nabi Muhammad SAW serta Raudah. “Tadinya kita berharap hujan, eh ternyata hanya angin kencang saja,” kata Andra –  Jamaah Haji Asal Kutim.

                Sebagai pewarta, saya yang sempat keliling sekitar Masjid Nabawi sempat terjebak badai. Angin kencang yang melanda, membuat jalan teras berat sehingga harus bersembunyi di balik pilar-pilar bangunan. Disaat angin kencang dan petir melanda Madinah, saya dengan izin Allah SWT sempat mengabadikan petir ketika menyambar menara Masjid Nabawi.

                Tanda-tanda hujan bakal membasahi Madinah ini sempat membuat petugas Masjid Nabawi sibuk mengamankan ambal yang berada di bawah payung besar dalam masjid. Ambal berwarna merah dengan motif khas bunga-bunga itu, usai Asar sudah digulung dan dibungkus dengan terpal namun hingga Isa ternyata hujan tak jadi mengguyur Madinah sehingga ambal kembali dipasang.

Kerap berubahnya cuaca di Makkah dan Madinah, jamaah selalu diingatkan untuk membawa masker serta payung terutama di siang dan sore hari. Meski sore, panas di kedua kota masih terasa selain itu kerap terjadi badai yang menerbangkan debu dan pasir.(syafranuddin/bersambung)