Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (63)

Catatan Perjalanan Haji (63)

0
Gelang Haji yang dibuat perajin dari Jepara, ternyata inilah gelang tersusah didapat meski membuatnya hanya dalam hitungan menit.

Loading

Gelang Haji Mudah Dibuat, Susah Didapat

KALAU ada pertanyaan saat ini gelang apakah termahal, pasti banyak yang setuju adalah gelang haji terutama mereka yang sudah melaksanakan ibadah haji. Gelang haji yang terbuat dari staenli atau monel ini dibuat perajin dari Jepara yang setiap tahun mendapat orderan Kementrian Agama.

Gelang haji yang saya pakai tertera jelas nama saya serta kloter, tentu gelang ini menjadi kenangan tersendiri karena bakalan tidak mendapatkannya lagi karena quota haji yang terbatas.

                Pembuatan gelang haji ternyata tak susah, terlebih materialnya sudah dipersiapkan sehingga perajin tinngal memasukan data jamaah haji saja. Bahkan proses pembuatan gelang haji yang datanya  terdiri nama jamaah , kloter, nomor paspor serta bendera Marah Putih ini dibuat paling lama 1 jam untuk satu kloter.  “Paling cepat untuk satu kloter yang berjumlah 455 orang dibuat setengah jam, karena tinggal memasukan data nama, kloter dan nomor paspor sementara yang lain sudah disiapkan sejak awal,” terang Bias Musasim salah satu pembuat gelang haji.

                Meski pembuatan gelang haji hanya hitungan menit, ternyata untuk mendapatkannya tidak mudah karena memerlukan biaya besar paling tidak sekitar Rp50 juta yakni BPIH serta waktu menunggu untuk mendapatkannya yang bertahun-tahun.

                Gelang yang anti karat ini, bisa dipakai selama-lamanya, boleh jadi gelang yang sulit didapat karena prosesnya yang luar biasa. Tak heran sepulang dari haji, banyak keluarga atau teman yang meminta gelang yang secara sepintas seperti gelang biasa. Namun, bagi jamaah gelang haji merupakan salah satu kenangan yang penuh arti terlebih telah menjadi teman dan saksi selama 40 hari di tanah suci.

                Bagi jamaah haji, diingatkan untuk tidak membuka gelang ini dengan alasan apapun karenanya pada sambungan gelang dipasang karet tujuannya agar gelang tidak tersangkut kain atau pakaian. Namun, untuk kebersiha dan kenyamanan jamaah, dianjurkan gelang khusus ini dipakai pada peggelangan tangan sebelah kanan. “Kalau kiri, bisa dimaklum saja fungsi tangan kiri,” kata seorang teman ketika mengingatkan saya soal gelang haji.

Bias menyebutkan karena terbuat dari   stanlis, gelang haji  dijamin tidak berkarat dan aman selama dipakai  jamaah selama beribadah di Tanah Suci, sehingga tidak diperkenankan untuk dilepas. “Ngak karatan, dibuat untuk mandi kena sabun tambah mengkilat,” sebut Bias.

Gelang haji dibagikan saat jamaah masuk asrama haji, pembagian dilakukan setelah jamaah diserahterimakan dari daerah masing-masing ke Kementrian Agama kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan dan lainnya.

Proses pembagian gelang haji dilakukan melalui masing-masing ketua regu, selain gelang haji juga dibagikan gelang kesehatan yang bertujuan memberi tanda status kesehatan jamaah haji. Bagi jamaah yang kesulitan untuk memasang gelang haji terutama memasukan karet ke diantara dua sambungan, bisa menggunakan minyak kayu putih sebagai pelumasnya.(syafranuddin/bersambung)

Artikulli paraprakNasabah Bank Mandiri, Panik Saldo Tabungan Berkurang
Artikulli tjetërBNN Kaltara Bekuk Pembawa 32 Kg Sabu di Bulungan