Beranda ekonomi Catatan Perjalanan Haji (66)

Catatan Perjalanan Haji (66)

0
Warga Makkah berbagi takjil saat buka puasa

Loading

Nikmatnya Bersedekah di Tanah Suci, Caranya …..!

BERADA di Makkah dan Madinah,  tentu dimanfaatkan ummat Islam yang memperoleh pahala sebanyak-banyaknya. Terlebih – lebih beramal di kedua kota suci ini, semua amal ibadah dilipatganda demikian pula kalau berbuat dosa.

            Karenanya, semua ummat Islam baik jamaah umrah maupun haji, berlomba-lomba untuk berbuat baik dan memperkecil kesalahan. Untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya sebelum roh berpisah dari raga, banyak cara yang dilakukan di tanah suci selain melaksanakan shalat fardu dan sunnah.

Pekerja kebersihan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga bisa menjadi tempat kita menyalurkan sedekah.

            Salah satu amalan yang kerap dilakukan jamaah yakni bersedekah, namun sayangnya di Makkah dan Madinah tidak ada kotak infaq seperti di Indonesia. Sempat terbayang saya, jika ada kontak infaq di Makkah atau Madinah, meski sebesar almari pakaian mungkin hanya dalam hitungan jam sudah penuh.

            Pertanyaan saya, kemana saja warga Makkah dan Madinah bersedekah, ternyata dari penulusuran di beberapa tempat, ternyata orang-orang kaya di kedua kota tersuci di dunia ini menyalurkan sedekah, zakat atau infaq  mereka beragam seperti melalui lembaga resmi pemerintah, kemudian lembaga – lembaga kematian serta pada saat buka puasa baik puasa sunah maupun Ramadhan, serta berbagi langsung kepada jamaah.

            Jangan heran pada malam Jumat, sejumlah toko-toko usai shalat Magrib ramai dipadati warga yang antri pembagian makanan sumbangan dermawan. Selain makanan, mereka juga membagikan air minum yang jumlahnya ribuan botol, namun ada juga yang berbagi kurma dan banyak cara warga Makkah bersedekah.

            Meski demikian, di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi pengemis, namun di Mina tepatnya sekitar Jamaraat masih banyak ditemukan pengemis.

            Bagi jamaah haji atau ummrah, untuk berbagi rejeki tentu sulit ketika berada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, tak heran banyak jamaah bersedekah kepada petugas clening servis. Para petugas ini, sepertinya tahu gaya jamaah mau bersedekah sehingga mereka secara perlahan mendekati jamaah yang akan bersedekah.

            Lalu bagaimana caranya untuk bersedekah di dalam kedua masjid  masih bisa yakni membagikan air Zam-Zam atau kurma kepada sesama jamaah. Air Zam-Zam umumnya diberikan kepada jamaah yang sedang mengaji, demikian dengan kurma namun yang paling laris adalah kurma Nabi. Namun, yang tak sulit dilakukan adalah berbagi parfum utamanya parfum Kasturi, Hajar Aswad, Oud Sharqiah buatan Suratti.

            Untuk bersedekah parfum ini banyak cara dilakukan bisa menunggu jamaah yang lewat sambil memperlihatkan parfum mereka sudah paham sehingga langsung menyodorkan tangannya untuk dioles dengan parfum terlebih menjelang shalat subuh, atau bisa juga membagikanya dengan sesama jamaah dalam satu shaf.

            Mengapa orang banyak ingin bersedekah di Makkah dan Madinah karena ada  beberapa   keutamaan yakni  bisa menghapus dosa,  agar mendapat naungan di hari akhir, bisa memberi keberkahan untuk harta, melipatgandakan pahala, membukakan pintu menuju surga,  memebebaskan dari siksa kubur  serta   membuat bahagia.

            Karenanya di Makkah, pada bulan Ramadhan orang-orang kaya berburu orang untuk diberi sedekah seperti takjil dengan lampirang uang 500 Riyal, hingga  menyediakan tempat istimewa bagi jamaah yang akan berbuka. (syafranuddin/bersambung)