JUR alias Ij (45) tersangka pembunuhan Nesya Nur Azlya yang baru berusia 4 tahun, sebelum melakukan perbuatan bejatnya sempat mengajak korban keliling Sangkulirang untuk berlebaran dengan kerabatnya.
Setelah belebaran layaknya warga Sangkulirang lainnya, timbul niat Jur untuk melakukan perbuatan bejatnya. Salah satu lokasi yang ia anggap aman yakni semak belukar di belakang RS Pratama Sangkulirang.
Dari adegan pra rekontruksi yang dilakukan Ij siang tadi Mapolres Kutim, tampak jelas bagaimana Ij melakukan aksi bejatnya termasuk menodai balita yang ingin menjadi penghafal Al-Quran seperti kakaknya.
Meski terlihat masih kecil, tersangka Ij seperti tidak ada belas kasihan sehingga ia dengan tenang melakukan perbuatan bejatnya yang diakui karena jengkel dengan orang tua korban yang enggan menerima pinangannya.
Setelah menodai Azly serta membunuhnya, Ij mengaku jika membakar korban menggunakan serabut kelapa serta daun kering. Bahkan, untuk memastikan buah hati pasangan Fathurahman dan Sabnah ini benar-benar tewas ia dengan tenang menanti api membara, kemudian meninggalkan korban terbakar.
Keterangan yang didapat Suara Kutim.com, setelah membakar Azly, Ij sempat mengembalikan sepeda motor kepada keluarga Azly. Setelajh itu, ia langsung kabur ke Pelawan setelah itu menyeberang ke GM – Sangkulirang. “Ij sempat beberapa hari sembunyi sekitar Sangkulirang sebelum ke Kalsel,” terang sumber media ini.
Disebutkan, dari kawasan GM, Ij melarikan diri ke Balikpapan dengan menumpang taksi dan setiba di Balikpapan, Ij meneruskan perjalanan ke Banjarmasin – Kalsel dengan bus. “Ia sempat satu malam di Banjarmasin, setelah minta uang kepada keluarganya, dan di tanah kelahirannya ia mencari pekerjaan namun gagal sehingga kembali ke Balikpapan dan bekerja pada sebuah toko bahan bangunan dengan nama Edi,” terang Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andhika Dharma Sena – sesaat Ij tiba di Mapolres Kutim, awal pekan tadi.(SK2/SK3/SK-14)
