TERPILIH menjadi pimpinan di Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT) Tingkat Klasis Kutai
Timur, tidak membuat David Rante, berbangga hati atau besar kepala. Karena apa yang dia emban adalah sebuah tugas luhur yang diberikan oleh jemaat, layaknya kepercayaan masyarakat Kutai Timur yang memilihnya untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur.
Menjaga masyarakat agar tetap menjunjung tinggi rasa nasionalisme dan kebanggaan atas Indonesia, sama halnya dengan menjaga kehormatan DPRD dalam mengemban tugas untuk memajukan Kutai Timur melalui lembaga legislatif.
Dengan mengembang tugas sebagai tokoh di PKBGT, David, tidak mengurangi aktifitasnya dalam menjalankan tugas sebagai politisi di Partai Gerindra ini. “Terpilihnya saya secara aklamasi tentu merupakan amanah yang luar biasa, bagaimana tidak! Saya bertanggungjawab pada Tuhan atas amanah dari 3000 orang jemaaat Gereja se-Kutim. Ini baru jemaat, belum lagi dengan jumlah pemilih yang memilih saya dengan kisaran pemilih mencapai 2392 suara pada Pileg 2014 lalu. Sehingga mengemban amanah atau kepercayaan dari semua orang itu, harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan profesional,” ungkap lelaki kelahiran Luwu 14 April 1971 ini.
David menyadari sinergi aktifitas sebagai anggota DPR maupun Ketua PKBGT, diperlukan. Untuk PKBGT tentu bagaimana mensinkronkan keinginan jemaat dengan program-program dari pihak eksekutif dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
“Penting untuk PKBGT agar mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan dengan berbagai organisasi keagamaan lainnya, termasuk dengan Pemkab Kutim. Sehingga dengan menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara dapat pula menjaga keharmonisan hubungan antara umat beragama. Layaknya menjaga kehormatan DPRD Kutim dalam mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat, maka langkah nyata berupa kebijakan-kebijakan yang berpihak adalah sesuatu yang harus dilakukan,” ungkap Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kutim ini.(ADV-56/DPRD KUTIM)
