SANGATTA (16/9-2017)
Orang tua saat ini harus hati-hati membiarkan anaknya bermain, pasalnya mereka bisa dijadikan kurir Narkoba. Jika sudah terbiasa, akhirnya mau menjadi perantara pembeli dengan pedagang seperti dialami Dedeh – bukan nama sebenarnya.
Dedeh yang masih remaja ini, Selasa (22/8) lalu ditangkap karena sedang membawa 1 poket sabu. Dedeh, Selasa malam saat duduk-duduk di Bengkel Jantung Massabang didatangi Pe. Kepada Dedeh, Pe meminta tolong dibelikan sabu sebanyak 1 poket seharga Rp300 ribu. “Sabu dibeli Dedeh dari An teman satu tongkrongannya di Bengkel Jantung, setelah itu Dedeh ke sebuah Warnet di Jalan Pertamina Desa Sangatta Selatan,” terang Kajari Sangatta Mulyadi.
Sukses pada pesanan pertama, Pe kembali mendatangi Dedeh untuk minta dibelikan lagi 1 poket sabu seharga Rp300 ribu. Dengan bungkus rokok, baranag haram yang dibeli Dedeh dari An ini diantar ke Pe yang sedang menunggu di Warnet.
Namun, pada antaran kedua ini, terang Kajari, Dedeh ditangkap tim Polsek Sangatta Utara bersama barang bukti sabu sebanyak 1 poket seberat 0,38 gram. “Setiap membelika sabu, Dedeh mendapat upah Rp50 Ribu,” terang kajari seraya menerangkan kasus yang membuat Dedeh ditahan ini sudah diserahkan ke PN Sangatta.
Disebutkan, selain mengamankan barang bukti utama berupa sabu, kepolisian juga mengamankan uang sebesar Rp50 ribu, 1 Unit sepeda motor. Bersama Harismand, dijelaskan proses persidangan Dedeh dilakukan cepat sementara ia di kirim ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Tenggarong. “Terdakwa yang masih di bawah umur ini didakwa melanggar pasal 114 dan 112 UU Narkotika, “ timpal Harismand yang menjadi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dipersidangan Dedeh.
Catatan Suara Kutim.com dalam sebulan terakhir sedikitnya 3 anak di bawah umur menjadi kurir narkotika, mereka dijadikan pembeli atau pengedar sebagai pengantar atau kurir dengan upah mengiurkan yakni Rp50 ribu untuk mengantar satu poket paket hemat.(SK12)
