Beranda kutim Defisit Pendapatan, Karena Estimasinya Terlalu Tinggi

Defisit Pendapatan, Karena Estimasinya Terlalu Tinggi

0

Loading

SANGATTA (18/2-2019)

Anggota DPRD Kutim Herlang Mappatiti, menilai  selama beberapa tahun  terakhir, penyusunan APBD tidak rasional yakni membuat target tinggi pendapatan, namun tanpa dasar yang benar. Akibatnya, selalu defisit.

“Penetapkan angaran itu harus rasional. Sebab, anggaran itu dibuat berdasarkan estimasi  dari berbagai pos pendapatan seperti royalti batu bara, sudah jelas pada kisaran tertentu, berapa ratus miliar rupiah. Bagi hasil migas, sudah jelas berapa rata-ratanya. PAD, meskipun sudah ada banyak perda,  yang konon dibuat untuk meningkatkan PAD, namun faktanya PAD dari tahun ke tahun, target hanya Rp83 miliar. Jadi seharusnya,  pemerintah cukuplah menetapkan anggaran APBD, pada kisaran Rp2,8 triliun.  Itupun mungkin sudah maksimal,” beber Herlang.

Dikatakan, kondisi yang ada saat ini dimana selalu defisit karena selalu dibuat anggaran yang tidak rasional. Pemerintah selalu optimis, padahal tidak jelas sumbernya, lalu menetapkan anggaran yang begitu besar.

“Lain halnya, kalau memang objek wisata kita sudah bagus, bisa datangkan PAD yang banyak seperti daerah lain, maka bisa tetapkan anggaran lebih dari perkiraan pendapatan royalti, bagi hasil dan PAD Rp83 miliar,” katanya.

Seandainya, objek wisata yang bisa mendatangkan PAD sudah dibangun  seperti Tanjung Prancis, Pantai Cepu-Cepu, dan berbagai objek wisata lainya, maka pendapatan Kutim memang bisa diandalkan.  “Dibanyak daerah, PAD dari wisata itu justru yang menjadi tulangpunggung pendapatan untuk pembangunan. Namun di Kutim ini, karena pariwisata belum memberikan apa-apa, maka seharusnya dalam membuat anggaran, tidak perlu estimasi yang berlebihan agar tidak defisit lagi,” ungkapnya.(ADV-DPRD Kutim)

Artikulli paraprakPengakuan 3 Tersangka : Alkohol 70 Persen Dijual Bebas di Sangkulirang
Artikulli tjetërTangkap DF, Polres Kutim Selamatkan 300 Orang Warga Kutim Dari Narkoba