Beranda ekonomi Demam Batu Akik Sampai Pedalaman, Perajin Kebanjiran Rejeki

Demam Batu Akik Sampai Pedalaman, Perajin Kebanjiran Rejeki

0
Perajin batu akik di Kongbeng sedang melayani penggemar batu akik

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (27/4)
tambahanDemam Batu Akik tidak hanya melanda warga perkotaan tetapi sampai Pedalaman Kutim seperti Kongbeng dan Muara Wahau. Mewabahnya, penggemar Batu Akik, merupakan rejeki bagi seorang pria yang mengaku bernama Sarpan (38) warga SP 4 Kongbeng.
Bersama teman-temannya, Sarpan mengaku setiap hari paling sedikit mengasah 20 buah batu dengan upah perbiji Rp70 ribu. Kepada Suara Kutim.com, pria asal Sulsel ini mengaku semenjak demam batu Akik, banya warga Kongbeng datang meminta jasanya. “Di hari sepi paling tidak sepuluh batu, belum embannya,” ujar Sarpan yang mengaku sudah tahunan menjadi perajin batu.
Di lokasi Sarpan membuka lapak, warga Kongbeng yang datang hampir setiap jam bahkan mereka dengan semangat mereka menanti batunya dipoles para perajin batu. Sarpan mengakui, selain mengasah batu akik, ia dan kawan-kawan juga menjual beberapa batu akik lainnya. “Umumnya mereka datang minta diikatkan batunya,” terang Sarpan.
Untuk memuaskan pelanggannya, Sarpan Cs mengaku harus lembur kerja terlebih-lebih di hari libur. Pengamatan Suara Kutim.com, warga Kongbeng yang datang ke lapak Sarpan sudah mengerti harga jasa yang dipatok perajin batu. “Untuk mengasah hingga bagus dan disenangi, paling tidak diperlukan waktu satu jam, terumit waktu mencocokan dengan embannya,” cerita Sarpan.
Sebagai perajin batu akik, Sarpan mengaku ia setiap hari minimal mengantongi Rp1 juta dari upah, belum termasuk penjualan emban dan batu akik. “Moga saja demam batu Akik ini terus berlangsung,” harapnya.(SK-14)