Beranda hukum Demi Partisipasi Pemilih Meningkat, KPU Kutim Kunjungi Sekolah

Demi Partisipasi Pemilih Meningkat, KPU Kutim Kunjungi Sekolah

0

Loading

SANGATTA (19/10-2018)
KPU Kutim terus menggelorakan semangat masyarakat untuk berpartisipasi di Pemilu 2019 mendatang, setelah mahasiswa STAIS. Harin ini, giliran pelajar SMK Perawat Singa Geweh Sangatta, sebagai segmen pemilih muda dan pemula yang disasar Sayuti Ibrahim – Komisioner KPU Kutim.
Program yang diberinama KPU goes to School, dijelaskan Sayuti, bertujuan memberikan pendidikan pemilih bagi pelajar SLTA akan arti Pemilu dan demokrasi di Indonesia. Ia mengakui, pelajar SLTA kelas tiga umumnya telah memasuki usia 17 tahun dan memenuhi syarat untuk didaftar sebagai pemilih pemula. “Dengan sosialisasi diharapkan pelajar yang sudah punya hak memilih menjadi pemilih cerdas yakni bisa memahami kepemiluan dengan baik dan menggunakan hak pilihnya bukan karena politik uang tapi dengan melihat visi, misi, program dan trackrecord calon,” kata komisioner divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat ini.
Diakui, sebagai pemilih muda diharapkan bisa menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 nanti. Sebagai pemilih permula dan kali pertama, tentu mereka punya kenangan tersendiri jika ikut menyemarakan Pemilu terutama memberikan hak suaranya di TPS.
Sayuti ini mengakui sosialisasi ke sekolah maupun ke kampus perguruan tinggi dimaksimalkan untuk mendongkrak tingkat partisipasi pemilih di Pemilu di Kutim. Selama ini, kata mantan wartawan sebuah media cetak di Samarinda ini, partisipasi pemilih pada Pilkada Kutai Timur 2015 paling rendah di Indonesia yakni hanya mencapai 48,42 persen, kemudian di Pilgub Kaltim 2018 hanya 46.66 persen.
“Saya mengajak semua pelajar menggunakan hak pilihnya sebagai bentuk partisipasinya di Pemilu. Dengan begitu, Anda sudah ikut dalam menentukan nasib bangsa lima tahun mendatang ke arah lebih baik,” paparnya.
Sayuti juga mengingatkan pelajar agar mewaspadai praktik politik uang, politisasi SARA dan ancaman berita atau informasi hoax di media sosial. “Materi pendidikan pemilih bertujuan untuk membangun kesadaran pemilih agar mereka lebih peduli dengan pentingnya Pemilu. Sedangkan pesan moral sangat penting agar mereka dapat terhindar dari segala macam praktik kecurangan terutama politik uang,” pesan Sayuti dalam sosialisasi yang diikuti sejumlah guru.(SK11)