Beranda kutim haji Di Mina, Jamaah Sarapan Nasi Kuning

Di Mina, Jamaah Sarapan Nasi Kuning

0
Jamaah Haji Kloter 15 Balikpapan ketika tiba di Mina.

Loading

SANGATTA (11/8-2019)

               Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah haji Kloter 15 Balikpapan termasuk jamaah haji asal Kutim yang tergabung di rombongan 9, menjelang Ahad (11/8) pagi sudah berada di Mina. Karena waktu melontar untuk jamaah asal Asia Tenggara termasuk Indonesia  dijadwalkan setelah pukul 10.00 WAS, kini semua jamaah memilih istirahat. “Alhamdulillah, menu sarapan hari ini nasi kuning namun ada juga yang menikmati mie instan,” kata Aji Suzana yang kini telah bergelar hajjah.

Hajjah Aji Suzana bersama jamaah lainnya sedang menikmati nasi kuning yang dibagikan catering.

                Jamaah haji asal Kutim yang tergabung di Kloter 15 Balikpapan, dilaporkan Basrie Kasan Abdullah – Ketua Rombongan 9, pukul 02.32 WAS atau 07.32 WITA sudah masuk Muzdalifah untuk mabit, tak berapa mereka diantar ke Mina yang berjarak 5 Km dari Muzdalifah.

                Kepada Suara Kutim.com dijelaskan semua jamaah yang berjumlah 31 orang sehat waalfiat. “Tak tampak kelelahan, semua tahapan berhaji dijalani dengan semangat tinggi,” terang Basrie.

               Disebutkan, saat berada di Muzdalifah, semua jamaah langsung beraktifitas melakukan shalat sunah dan berzikir kemudian istirahat. “Alhamdulillah, jamaah sehat waalfiat. Kini kami sambil menanti jemputan langsung istirahat meski tak bisa tidur, sedangkan batu untuk melontar sudah disediakan,” terang nya.

               Menurut Basrie, proses pemberangkatan dari Arafah ke Muzdalifah hingga Mina berlangsung cepat dan lancar sehingga semua jamaah di Kloter 15 Balikpapan sudah berada di Muzdalifah sebelum pagi. “Insya Allah, jamaah akan melontar sesuai jadwal yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, untuk saat ini istirahat dulu memulihkan tenaga,” terang Basrie.

                Berdasarkan data yang diperoleh Suara Kutim.com, jarak pemondokan jamaah Indonesia dengan lokasi jamarat sekitar 3,7 Km. Untuk pelontaran jamarat aqobah, jamaah Indonesia menempati lokasi di tingkat dua sehingga memudahkan kembali ke pemondokan. (SK11)