SANGATTA,Suara Kutim.com (5/7)
Kondisi Rahimin bin Usman (23) secara berperlahan sudah mulai membaik meski ia mendapat perawatan di rumah. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, meski sudah mulai membaik akibat luka tersambar petir, ia tampak shock dengan peristiwa yang merenggut dua teman sepermainannya.
Rahimin yang tercatat warga Desa Senyiur Kecamatan Muara Ancalong merupakan salah satu dari tiga orang warga Senyiur yang disambar petir saat bermain bola di lapangan sepak bola. Dua korban lainnya yakni Mahrifal bin Ramli alias Nil (31) dan Ari Saputra bin Ismit alias Ari (17) tewas ditempat.
Seperti diwartakan, Ari (17) dan Nil (28) pada Selasa (5/7) sekitar pukul 17.00 Wita tewas mengenaskan tersambar petir. Keduanya mengalami luka bakar sementara Rahimin (28) mengalami luka serius namun nyawanya masih selamat.
Iman salah seorang saksi mata menyebutkan saat mereka bermain bola, kondisi udara mendung sehingga mengasyikan bermain bola. “Kami bermain santai namun banyak, saat itu udara sedang mendung namun ketika hujan mulai datang bersamaan dengan petir saya pulang belakangan Ari, Nil dan Rahimin terkena sambaran petir,” terang Iman yang sehari-harinya berkerja pada Kantor Kecamatan Muara Ancalong.
Terhadap korban yang meninggal dunia, keluarga dan masyarakat Senyiur disebutkan Iman terpukul karena mereka harus menyambut Idul Fitri dengan duka cita mendalam. Dikatakan, keluarga bersama masyarakat merencanakan akan memakamkan kedua korban pada Rabu (6/7) besok seteleh shalat idul fitri. “Kini kedua korban dirawat di rumah duka,” jelasnya.(K1/SK-12/SK14)
