SUARAKUTIM.COM; SANGATTA—Kekhawatiran akan adanya serbuan tenaga kerja asing (TKA) di Kutai Timur (Kutim) khususnya TKA yang berasal dari Cina, menjadi salah satu topik hangat yang dibahas dalam diskusi antara perwakilan Serikat Buruh dengan Pemerintah dan DPRD Kutim, saat digelarnya hearing antara keduabelah pihak dalam peringatan hari buruh belum lama ini.

Kekhawatiran yang disampaikan perwakilan serikat buruh ini bukan tanpa alasan. Sebab indikasi masuknya TKA asal Cina ini sudah mulai terlihat pada lokasi pembangunan pabrik semen di Kecamatan Bengalon. Jangan sampai, tenaga kerja non skil, juga didatangkan oleh perusahan tersebut, sementara putra daerah yang berpotensi sebagai tenaga kerja lokal, hanya jadi penonton. Terutama dalam kegiatan pembangunan pabrik semen dan pabrik metanol di Bengalon.
Menanggapi kekhawatiran buruh, DPRD Kutim berencana akan meninjau langsung lokasi pabrik semen yang akan dibangun PT Kobexindo Cement (KC) di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon dan Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang, yang disebut sudah mulai berjalan. Di mana sejumlah tenaga kerja asing asal Cina sudah berada di lokasi. Jumlahnya yang resmi, yakni mencapai 24 orang, namun diduga lebih dari itu. Demikian diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kutim, Arfan.
“Ada Anggota DPRD Kutim yang sudah meminta kepada pimpinan, agar segera dibuatkan surat tugas ke lapangan untuk melakukan pengecakan tenaga kerja asing ke lokasi rencana pembangunan pabrik semen,” jelas Arfan saat ditemui di Sekretariat DPRD Kutim.
Pihaknya berharap, kunjungan bisa dilakukan setelah hari raya Idul Fitri 1442 Hijiriah ini. Kunjungan dilakukan agar keberadaan tenaga kerja asing yang dikeluhkan masyarakat ini, tergambarkan secara detail, sebagai masukan kepada Pemerintah.
“Sebenarnya rencana ini sudah lama, hanya karena padatnya jadwal kegiatan di DPRD serta adanya pandemi covid-19 sehingga waktunya di undur,” jelasnya. (Advetorial/Admin)