SANGATTA,Suara Kutim.com
Ketua DPRD Kutim sementara Kasmidi Bulang menyatakan tahun 2015, DPRD sudah menyiapkan anggaran pembangunan untuk Sangatta Selatan dan Teluk Pandan yang kini termasuk dalam areal Taman Nasional Kutai (TNK). Penyiapan anggaran itu dilakukan karena DPR RI, telah menyepakati enclave 7.800 Ha kawasan TNK, yang kini sudah jadi pemukiman. “Beberapa tahun lalu melalui dana aspirasi disiapkan anggaran untuk pembangunan fisik di Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, namun dana itu tidak dapat digunakan karena diprotes TNK,” kata Kasmidi, dalam pertemuan bertajuk silaturahmi dengan pihak PT Pertamina dengan DPRD Kutim.
Dalam pertamuan di Gedung Pertemuan PT Pertamina di Sangkima, Sangatta Selatan, itu dijelaskan kendala yang dihadapi pemkab dan dprd untuk mengalokasikan dana pembangunan. Meskipun APBD sudah dapat digunakan untuk pembangunan di daerah TNk yang sudah di enclave, namun Kasmidi menerangkan pengalokasiannya tetap terbatas.
Kasmidi berharap pemerintah dan Pertamina berbagi tugas mebenahi Sangatta Selatan dan Teluk Pandan, yang selama ini tidak dapat dibangun menggunakan APBD. Diakui Kasmidi, sejak dia masih kecil, jalan dan penerangan di areal PT Pertamina terutama pemukiman masyarakat tidak pernah berubah. “Dengan dienclav beberapa areal alokasi ini maka pemerintah dan Pertamina melalui CSR-nya bisa bersama-sama membangun areal sekitar PT Pertamina terutama fasilitas umum karena di Sangatta Selatan ini banyak aset yang perlu dibanghun seperti bandara dan jalan termasuk fasilitas kebutuhan masyarakat,” sebut Kasmidi.
Manager Pertamina Ep sangatta Abdul Muhar mengakui asset yang ada antara lain bandara, telah dihibahkan Pertamina ke Kementerian Keuangan, bahkan sudah dilimpahkan kementerian keuangan ke Pemkab Kutim. Ia mengakui, hibah bandara itu juga diprotes Balai TNK karena mereka menganggap itu areal TNK yang seharusnya di kembalikan Balai TNK . “Demikian ketika Pertamina menyempurnakan jalan yang ada dengan cor semen, karenanya Pertamina tidak mampu berbuat banyak dengan jalan-jalan utama di areal TNK meskipun masuk lingkungan PT Pertamina,” ungkap Muhar.
Menyinggung lampu penerangan jalan umum, dijelaskan Pertamina telah memberikan bantuan genset kepada masyarakat, dengan catata masyarakat yang mengelola termasuk memnyediakan BBM karena Pertamina tentu tidak sangggup membiayai secara rutin. “Syukur masyarakat memahami sehingga kini tetap berlanjut,” sebut Muhar.(SK-02)