SANGATTA (23/1-2018)
Kepergian Fadil ( bukan Fadli,red) menjadi misterius, pasalnya saat anak 3 dari 4 bersaudara pasangan Aslan dan Aisyah, hilang, kondisi air tidak dalam sementara didepan rumah sebagai TKP, tak ditemukan bekas apapun termasuk jejak buaya muara.
Selain itu, warga sekitar TKP serta jajaran Polairud yang bertugas di Kenyamukan, sama sekali tak melihat ada mengetahui orang terjatuh ke Sungai Kenyamukan atau laut. “Air hanya sebatas mata kaki, jika terjatuh Fadil pasti menangis atau teriak kesakitan karena tidak mungkin ia tenggelam,” ujar sejumlah warga.
Meski kepergian Fadil misterius, upaya pencarian dilakukan sejumlah tim diantaranya Polairud dan Basarnas Sangatta yang langsung menelusuri sungai serta pantai, sementara warga masyarakat mencari di bawah kolong rumah namun hasilnya nihil.
Hilangnya Fadil membuat kedua orang tuanya berduka, mereka berusaha maksimal untuk menemukan buah hatinya. Bahkan seorang pawang buaya didatangkan, untuk mencari keberadaan Fadil.
Seperti diwartakan, Fadil dikabarkan hilang sejak Senin (22/1), sehingga dilakukan pencarian oleh tim gabungan yang terdiri Polres Kutim, Polairud, Lanal, Kodim, Basarnas, BPBD, Orari serta warga Kenyamukan Sangatta Utara.
Leo – Koordinator Basarnas Sangatta kepada Suara Kutim.com menerangkan, Fadil dilaporkan tiba-tiba menghilang sore kemarin. “Sore kemarin, Fadil bermain di pekarangan rumahnya dengan mobil-mobilan sementara ibunya cucian di sungai, namun tak berapa lama Fadil sudah tidak terlihar kecuali mainannya,” terang Loe.(SK12)
