SANGATTA (3/5-2018)
Wakil Ketua DPRD Kutai Timur (Kutim) Yulianus Palangiran mengapresiasi kesemerakan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar Pemkab Kutim, Rabu (2/5) yang diwarnai dengan tarian kolosal yang dikuti berbagai unsur mulai dari siswa hingga pejabat.
“Kami sangat sepakat Hardiknas dilakukan dengan upacara yang dimeriahkan dengan berbagai tarian. Sebab, masalah pendidikan ini adalah kebutuhan seluruh umat, yang harus dikedepankan. Tanpa pendidikan yang layak, maka kita tidak akan maju,” katanya.
Namun, lanjut Yulianus, meskipun ada UU yang menyatakan pemerintah harus mengalokasikan anggaran minimal 20 persen buat pendidikan, saat ini sulit terealisasi. Terlebih, kementerian keuangan terus melakukan pemotongan anggaran hingga dua kali dalam setahun sehingga anggaran makin tidak menentu. “Paling parah, kalau sudah turun Peraturan Menteri Keuangan (PMK) memotong anggaran pada Desember. Kalau dilakukan pemotongan anggaran di Desember, bagaimana anggaran pendidikan akan terealisasi hingga 20 persen,” ungkapnya.
Diakui, DPRD dan pemerintah sudah komitmen akan meningkatkan kualitas pendidikan, dimana untuk mencapai hal itu, kesejahteraan guru akan ditingkatkan, termasuk membangun infrastruktur pendidikan. Namun, dalam kondisi keuangan yang tidak menentu, itu akan sulit dilakukan. “Kalau anggaran sudah stabil, persentasi anggaran sesuai dengan UU untuk pendidikan , itu pasti bisa dianggarankan. Namun dalam kondisi keuangan tidak stabil, maka itu akan sulit dilakukan,” katanya.
Tapi, dalam kondisi seperti ini, pemerintah dan DPRD tetap komitmen bahwa hak guru tetap akan diprioritaskan. “Bupati sudah janji hak guru, seperti insentif, maupun gaji, akan segera dibayar. Itu jani bupati dalam upacara yang dihadiri ratusan orang, karenanya wajib direalisasikan jangan sampai tidak terjadi,” pesan Yulianus.(ADV-DPRD KUTIM)
