Beranda hukum Gandeng UGM, Pemkab Bangun Smart Regency

Gandeng UGM, Pemkab Bangun Smart Regency

732
0

SANGATTA (4/4-2018)
Rencana membangun sistem akses data dan jaringan informasi kabupaten berbasis Smart Regency, terus dilakukan Pemkab Kutim. Proyek yang menelan biaya Rp5 M ini, mengandeng Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogjakarta.
Bupati Ismunandar saat ditemui wartawan usai menghadiri presentasi pendahuluan pembangunan smart regency Kutim, berharap melalui aplikasi smart regency ini masyarakat bisa dengan cepat mengakses semua informasi pembangunan yang ada, serta memudahkan dalam proses pelaporan atau pengaduan secara online. “Dalam waktu singkat bisa direspon dengan cepat oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kutim terkait,” terangnya.
Selain itu, lanjut Ismu melalui aplikasi smart regency ini juga memudahkan masyarakat dalam proses pengurusan perizinan. Terutama masyarakat yang berada di kecamatan dan desa melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang sudah terhubung dengan jaringan aplikasi langsung ke PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kutim.
Digambarkan, masyarakat yang ingin mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) tidak perlu jauh-jauh datang ke Sangatta. Cukup mengisi formulir dalam bentuk aplikasi melalui PATEN di kecamatan, setelah data diverifikasi tim kecamatan, langsung dikirim ke PTSP di Sangatta untuk diproses. Nantinya, dengan menyertakan bukti setor di bank dan sudah adanya pengecekan di lapangan, maka PTSP bisa langsung mengeluarkan IMB.
Terpisah Kadiskominfo Kutim, Erlyan Noor menerangkan dana yang dialokasikan Rp 5 M nantinya untuk pembangunan Smart Regency Kutim berupa pembangunan jaringan optik bawah tanah di Bukit Pelangi dan tiga kecamatan percontohan, serta menyelesaikan grand desain masterplan smart regency.
“Pembangunan Smart Regency bukanlah hal mudah jika dibandingkan dengan pola smart city. Hal ini mengingat untuk smart city, hanya sebatas luasan kota. Sementara program smart regency ini memadukan ruang lingkup wilayah kabupaten dengan kecamatan dan desa yang terpisah cukup jauh secara topografi,” terang Erlyan Noor.(ADV-KOMINFO)

Artikulli paraprakHerlang Pimpin Pemantauan Barang di PIS, Ada Barang Kadaluarsa
Artikulli tjetërNicolaus Pasrah Dihukum Mati, Minta HH Juga Diusut