Beranda ekonomi Hadi : Sudah Banyak Korban Kejahatan di Madinah, Jamaah Wajib Hati-Hati

Hadi : Sudah Banyak Korban Kejahatan di Madinah, Jamaah Wajib Hati-Hati

0
Jamaah haji ketika pergi shalat zuhur di Masjid Nabawi Madinah.

Loading

JAKARTA (12/7-2019)

                Jamaah haji harus hati-hati selama di Arab Saudi, meski berada di tanah suci pasalnya aksi pencurian dengan cara menipu korban, terus terjadi. Tim keamanan haji Indonesia yang terdiri Kepolisian dan TNI, mengidentifikasi ada 3 modus pelaku kejahatan yang terjadi selama jamaah haji tiba di Madinah dalam sepekan terakhir.

Kepala Seksi Khusus Masjid Nabawi Kusnul Hadi menyebutkan pelaku yang terindentifikasi warga Indonesia, dalam beraksi  menyamar sebagai petugas haji dengan berpura-pura ingin membantu jamaah yang tersesat atau kebingungan mau kembali ke pemondokan.

Dengan alasan mau lihat dokumen jamaah, mereka langsung membuka tas paspor yang diketahui tempat jamaah menyimpan uang termasuk living cost yang diterima di Embarkasi di Tanah Air.
“Pelaku  menyamar sebagai petugas, kemudian  korban diajak ngobrol seraya ingin membantu, kawanan pejahat ini sengaja  membidik jamaah yang sedang sendirian atau  kebingungan karena ditinggal rombongan, terlebih orang tua,” bebernya.

Modus lainnya, pelaku  berpura-pura menjadi pembimbing ibadah. Kawanan pembimbing ibadah palsu ini beroperasi di kelompok shalat  wanita tepatnya pintu 25. Mereka menggasak harta jamaah wanita dengan cara ingin membantu untuk bisa shalat di Raudah.

Ia menyebutkan untuk shalat di Raudah memang banyak peminatnya, sementara areal untuk wanita kecil. Karenanya diatur agar bergantian, namun harus sabar karena semua diantri berdasarkan negara. Kalau mau sabar, ujar Hadi, Insya Allah bisa. Kalau terlalu memasakan diri bisa berdesakan akhirnya menjadi sasaran kawanan copet.

Modus ketiga, disebutkan Hadi tergolong modus baru yakni menawarkan jasa penitipan barang jamaah terutama barang berharga. Setelah barang ditangan, mereka langsung kabur dan sulit dilacak. Kalau mau menitipkan barang atau tas, sebaiknya pergunalan loker yang ada karena dijamin keamanannya karena ada CCTV.

Laporan kehilangan uang, ujar Hadi sudah menimpa beberapa jamaah namun yang melapor kehilangan dalam jumlah besar ada 2 orang yakni Rp20 juta dan Rp18 Juta. Korban kejahatan , terangnya bukan orang tua saja, jamaah muda juga. “Yang kehilangan Rp18 Juta itu masih muda, ia nggak sadar tasnya sudah terbuka dan uangnya hilang,” ungkapnya.

Kepada jamaah yang belum berangkat, ia mengimbau untuk tidak membawa barang berharga seperti cicin mahal, jam tangan, atau perhiasan berlebihan. Sedangkan uang sebaiknya disimpan di tabungan dan mengambilnya melalui ATM di Madinah atau Makkah. “Kalau mengambil, jangan minta tolong orang yang tidak dikenal, minta bantuan dengan jamaah satu kloter dan dikenal,” imbuhnya seraya menambahkan pelaku kejahatan kerap menggunakan batik haji Indonesia.(SK12)