SAMARINDA (8/2-2018)
Menjelang penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, dunia politik Kaltim tiba-tiba berguncang pasalnya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang semula mengusung Rusmadi dan Sarifuddin, bersama PDI Perjuangan, kini mengalihkan dukungan ke Syaharie Ja’ang yang berpasangan dengan Awang Ferdian Hidayat.
Perubahan dukungan Hanura ini tentu membuat pencalonan Rusmadi dan Safaruddin terancam gagal, pasalnya PDI Perjuangan hanya mempunyai 10 kursi di DPRD Kaltim sementara persyaratan minimal 11 kursi. Namun dalam UU Nomor 1 Tahun 2015 pasal 43(1) dinyatakan Parpol atau gabungan Parpol dilarang menarik calonnya dan/atau calonnya dilarang mengundurkan diri terhitung sejak pendaftaran sebagai calon pada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten dan Kota.
Keputusan DPP Partai Hanura ini tertuang dalam SK Nomor SKEP /026/DPP-Hanurta/II/2018 tentang pengalihan dukungan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Provinsi Kaltim Periode 2018-2023 tertanggal 7 Februari 2018.
Dalam SK yang ditanda-tangani Daryatmo dan Sarifuddin Sudding masing-masing sebagai Ketua Umum dan Sekjen DPP Hanura, dijelaskan pengalihan dukungan DPP Hanura berdasarkan aspirasi DPD Hanura Kaltim yang tertuang dalam Surat DPD Partai Hanura Kaltim Nomor A/008/DPD-Hanura/II/2018 tanggal 6 Februari 2018 perihal usulan pengalihan dukungan Paslon Gubernur dan Wagub.
Dalam SK setebal 2 lembar itu, diperintahkan DPD Partai Hanura Kaltim untuk melakukan langkah-langkah strategis guna kemenangan Syaharie Ja’ang dengan Awang Ferdian Hidayat. “Surat Keputusan DPP Hanura akan disampaikan ke KPU Kaltim,” terang sumber media ini di DPD Partai Hanura Kaltim ketika dikonfirmasi Suara Kutim.com.
Sekedar diketahui, Partai Hanura saat ini mempunyai 4 kursi. Saat bersama PDI Perjuangan, keduanya mempunyai 14 kursi. Kini dengan pengalihan dukungan, pasangan Syharie Ja’ang dan Awang Ferdian yang diusung Partai Demokrat, PPP,PKB dan Nasdem. (SK6/SK12)
