SANGATTA (11/6-2019)
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar menyatakan masyarakatnya yang sudah menikmati fasilitas listrik dari PLN, mencapai 80 persen dari jumlah penduduk Kutim. Namun diakui, masih ada satu kecamatan lagi di Kutim yang hingga kini belum bisa menikmati fasilitas listrik dari PLN yakni Kecamatan Sandaran yang hingga saat ini masih terus dicarikan upaya pemecahannya.
Dalam pertemuan dengan jajaraan PWI Kutim, Senin (11/6) lalu, ia menyebutkan layanan listrik dari PLN sudah tersambung terutama bagi daerah yang satu daratan dari kawasan Sangatta Utara hingga hampir semua desa-desa yang ada di kecamatan perbatasan.”Terakhir Desa Long Tesak di Muara Ancalong juga sudah teraliri listrik. Jaringan kabel PLN juga sudah masuk ke Desa Long Bentuk di Busang dan tinggal penyelesaian fasilitas penunjangnya agar listrik bisa segera dialirkan,” terangnya.
Selain Kecamatan Kaliorang, beberapa desa di Kaubun dan Karangan kini juga sudah teraliri listrik PLN. Diharapkan pada tahun ini hingga tahun depan seluruh wilayah yang terhubung akses darat di Kutim bisa teraliri listrik PLN. “Selanjutnya memikirkan solusi terbaik untuk penyediaan listrik khusus di Sandaran, yang secara geografis merupakan pulau tersendiri yang terpisah lautan yang cukup jauh dari Kecamatan Sangkulirang atau kecamatan lainnya di Kutim,” ungkapnya.
Diakui Ismu, PLN mengaku tidak mampu membangun jaringan listrik di Sandaran karena pembiayaan yang dikeluarkan terlalu besar. Karenanya, salah satu upaya yang saat ini tengah ditempuh Pemkab Kutim untuk mengatasinya dengan mencarikan sumber-sumber energi terbarukan dan murah seperti pembangkit listrik mikro hidro yang memanfaatkan tenaga turbin dari air terjum atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS secara komunal yang kini sudah diaplikasikan di Desa Pulau Miang Sangkulirang.
Ismu berharap penyediaan fasilitas dan layanan listrik ini bisa sepenuhnya terselesaikan pada tahun depan, sebelum berakhir periode kepemimpinannya. “Kami tidak hanya berkoordinasi dengan pihak Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, pihaknya juga tengah mencari produk-produk listrik lokal atau dalam negeri, yang bisa mendukung program penyediaan listrik yang kini dilakukan Pemkab Kutim.,” ungkap Ismu.(SK3)