Beranda kesehatan HIV/AIDS Mengacam Keluarga, Waspadalah ….!

HIV/AIDS Mengacam Keluarga, Waspadalah ….!

0

Loading

BANYAK  orang mempertanyakan, wong AIDS kok diperingati setiap tahun, bahkan punya hari sendiri yaitu setiap tanggal 1 Desember. Ya, sebetulnya HIV dan AIDS itu bukan penyakit yang luar biasa. Tidak jauh beda dengan flu, hepatitis dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus. Mengapa menjadi luar biasa, itu karena HIV/AIDS itu membawa stigma buruk bagi pengidapnya. Seolah-olah pengidap HIV itu orang yang perilaku seksualnya bejat. Pada kenyataannya tidak sepenuhnya seperti itu. Banyak pengidap HIV/AIDS dari kalangan orang baik-baik. Ada ibu rumah tangga yang setia kepada suaminya, ada bayi yang terlahir mengidap HIV dari ibu yang positif HIV, ada yang tertular HIV karena terpapar darah korban kecelakaan ketika menolong kecelakaan. Dan saat ini, jumlah pengidap HIV seperti  ini jumlahnya lumayan banyak.
Guna memberitahu masyarakat bahwa di lingkungannya ada pengidap HIV/AIDS atau disebut Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA), maka Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2014 ini bisa menjadi momen yang tepat untuk itu. Masyarakat Kalimantan Timur hendaknya membuka mata bahwa pengidap HIV-AIDS  atau ODHA itu sudah menyebar sampai ke pelosok wilayah pedalaman. Sebagai ilustrasi, ODHA di Kutai Timur sudah tersebar di 11 kecamatan dari 18 kecamatan, termasuk yang di wilayah kecamatan pedalaman. Jumlahnya ODHA hidup di wilayah ini sekitar 100 orang lebih.
Perkembangan HIV-AIDS di Kutai Timur juga termasuk sangat cepat, yaitu rata-rata 38 “kasus HIV baru” per tahun selama 2011-2013. Dari 116 ODHA yang hidup, 66 orang tinggal di kota Sangatta (kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan) dan selebihnya tinggal di sembilan kecamatan lainnya.  Oleh karena itu sangat besar kemungkinannya mereka pernah berinteraksi dengan kita atau  siapa saja. Hanya saja kita tidak tahu dan tidak menyadari keberadaan mereka, sebab mereka merahasiakan status mereka sebagai ODHA.
Peringatan HAS 2014, digelar selama sebulan sejak 1 Desember 2014. Diharapkan masyarakat peduli HIV/AIDS dapat menggelar kegiatan-kegiatan yang bisa membantu warga lainnya untuk lebih peduli dengan HIV/AIDS dan menyampaikan informasi terkait sehingga masyarakat mampu melakukan pencegahan dan menghindari tertular dari HIV/AIDS.
Kegiatan yang digelar menggugah perhatian masyarakat bahwa dan mengingatkan di sekitarnya  banyak ODHA dan virus HIV mengancam siapapun tanpa pandang usia, pendidikan, status sosial, profesi, agama, suku dan ras. Diharapkan pula melalui berbagai kegiatan ini masyarakat mendapat pengetahuan yang cukup untuk mampu melindungi diri dan keluarga dari tertular HIV-AIDS.  (bersambung/ Harmadji Partodarsono Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Kutai Timur)

Artikulli paraprakPU Bangun Hydran di Semua SKPD
Artikulli tjetërWaspada : Ada 100 Odha di Kutai Timur