SANGATTA,Suara Kutim.com (10/5)
Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benua Kutim, bisa sehat dan memberikan pelayanan baik kepada pelanggan jika tariff yang ditetapkan disesuaikan dengan inflasi. Namun, selama ini perusahaan yang dipimpin Aji Mirni Mawarni, melakukan penyesuain tarif tidak terjadwal sehingga terus tertinggal.
PDAM Kutim terakhir kali melakukan penyesuaian tarif pada tahun 2012 namun belum akan melakukan penyesuaian, karena belum tahu hasil audit berapa besar biaya produksi air yang dihasilkan. “PDAM belum memikirkan untuk menaikkan tarif air, karena menggunakan solar sebagai sumber energy untuk produksi. Kalau sudah menggunakan listrik PDAM, maka sudah bisa ketahuan berapa biaya produksi sesunggunya yang akan diterapkan bagi pelanggan,” kata Aji Mirni Mawarni.
Kepada Suara Kutim.com, ia menyebutkan perbandingan biaya operasional dan biaya energy mencapai 68 persen selebihnya untuk gaji serta pembiayaan komponen lainnya.
Tingginya biaya energi, ujar wanita biasa disapa Mawar ini, karena PDAM masih menggunakan solar industry yang harganya setiap bulan terus naik seiring menurunnya nilai tukar rupiah.
Diakui, kalau PDAM sudah bisa dilayani PLN ada kemungkinan tarif air produksi PDAM yang rata-rata dijual Rp5.000 per meter kubik, bisa turun atau mungkin sudah sesuai dalam arti PDAM sudah tak perlu subsidi pemerintah. “Kondisi sumber bahan bakunya juga memerlukan perhatian tinggi, jika tidak akan mengalami gangguan dalam waktu lama,
“ bebernya.
Selama ini, Mawar mengakui biaya energi mencapai Rp23 miliar terutama untuk biaya BBM (solar,red). Ia mengungkapkan, biaya BBM terutama solar sebagian masih ditutupi pendapatan PDAM dan subsidi Pemkab. “PDAM membuka hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan, siapapun boleh minta hasil auditnya agar bisa dipublikasikan sehingga tidak ada kecurigaan lagi masalah keuangan PDAM. Karena itu, meskipun air yang kami gunakan di kantor, termasuk kantor cabang tetap dibayar layaknya pelanggan lainnya. Karyawan PDAM juga diperlakukan sama dengan masyarakat, kalau tak bayar diputus,” ungkapnya.(SK-02/SK-03)