SANGATTA,Suara Kutim.com (4/9)
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kutai Timur (Kutim) dalam mengembangkan sejumlah program diantaranya program Kutim Peduli yang merupakan program Baznas Kutim dalam penyaluran zakat, infak dan sedekah kepada kaum fakir dan miskin, mua’alaf dan fi sabilillah.
Kemudian pada program Kutim Sejahtera tidak sebatas pemberian sembako tetapi melalui pengembangan kelompok wira usaha di bawah binaan Baznas Kutim khusus kelompok usaha kecil dan ekonomi lemah seperti pedagang sayur dan makanan keliling.
Di program Kutim Cerdas, diarahkan memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan kepada pelajar dari keluarga kurang mampu dan sberprestasi . Bahkan memlalui program Kutim Cerdas ini Baznas Kutim sudah membiayai siswa-sisiwi binaan Baznas hingga perguruan tinggi.
Pada program Kutim Sehat, yakni Baznas Kutim ikut membiayai keluarga tidak mampu untuk berobat seperti membantu biaya operasi, persalinan atau melahirkan dan lainnya. “Semua program tidak mudah terlaksana dan tercapai tanpa dukungan para muzakki atau orang-orang yang berhak mengeluarkan zakat mereka dengan menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya kepada Baznas Kutim,” kata Plt Ketua Baznas Kutim, Harun Rasyid.
Kepada Suara Kutim.com, Harun mengajak semua elemen masyarakat terutama PNS, karyawan swasta dan pengusaha yang ada di Kutim untuk mau menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya melalui Baznas Kutim.
Diungakpkan, hingga akhir bulan Juli 2016 penerimaan zakat, infak dan sedekah pada Baznas Kutim mencapai Rp 222 juta. Sementara keterlibatan pegawai swasta dan pengusaha dalam penyaluran zakat, infak dan sedekah di Baznas Kutim masih minim. “Hingga saat ini baru satu perusahaan sub kontraktor PT Kaltim Prima Coal (KPC) yakni PT Wira Karya Mandiri yang sudah menyalurkan zakat profesinya kepada Baznas Kutim. Sedangkan perusahaan besar lainnya di Kutim hingga saat ini belum satupun,” kata Harun Rasyid.(SK3)