Beranda ekonomi Ismu : 5 Investor Siap Bangun Pabrik Minyak Goreng di Maloy

Ismu : 5 Investor Siap Bangun Pabrik Minyak Goreng di Maloy

2712
0

SANGATTA (16/3-2018)
Bupati Kutai Timur, Ismunandar mengakui Kutim membutuhkan usaha pengembangan sektor industry hilir terutama dari CPO. Tidak saja berupaya terus mengembangkan sektor industri hulu, akan tetapi saat ini harus ada upaya untuk mendorong menghadirkan industri hilir di Kutim.
Pemkab, jelasnya, tidak lagi sekedar berupaya terus mengembangkan industri hulu namun kini diupayakan bagaimana produk industri hulu hingga hilir menjadi unggulan yang keluar dari Kutim. “Bukan lagi hanya sekedar menjual bahan mentah, akan tetapi di Kutim sendiri sudah memiliki bahan olahan jadi dan siap dipasarkan,” sebutnya.
Sebagai langkah nyata Pemkab Kutim dalam menghadirkan industri hilir di Kutim adalah salah satunya dengan turut mendorong penyelesaian kawasan industri khusus Maloy. Karena dengan beroperasinya kawasan tersebut maka tentu akan berdatangan juga para investor industri hilir dan otomatis akan berdampak pada perkembangan perekonomian Kutim sendiri.
Saat ini, aku Ismu, sudah ada penawaran dari lima pengusaha industri hilir yang siap berinvestasi dalam pengolahan minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) menjadi produk minyak goreng.
Ismu memperkirakan investasi yang akan ditanamkan oleh 5 perusahaan minyak goreng ini mencapai triliunan rupiah. Ia berharap, kehadiran pabrik minyak goreng di Kutim segera hadir karena diyakininya memberi dampak besar bagi Kutim dan Kaltim. “Paling tidak banyak tenaga kerja terserap, harga minyak goreng jadi murah dan selalu tersedia serta tidak bisa lagi dipermaikan distributor,” ungkapnya.
Sebelumnya Aji Sofyan Effendi, seorang dosen pada Fakultas Ekonomi Unmul Samarinda, mengingatkan Pemprov dan Pemkab se Kaltim untuk melirik produk hilir dari CPO agar Kaltim bisa berkembang lebih jauh terutama dalam ketersediaan minyak goreng.
Data didapat Suara Kutim.com salah satu minyak goreng yang menggunakan kelapa sawit atau CPO yakni Bimoli. Produk yang menguasai pasar di Kaltim ini, diakui banyak pihak baik untuk kesehatan. (SK3/SK11)

Artikulli paraprakJajaran PDAM Belum Paham Soal Pemeriksaan Kejaksaan, Namun Tetap Koorperatif
Artikulli tjetërMiliki Sabu, 2 Warga Wahau Ditangkap Polisi