Beranda kutim Ismu : Lom Plai Asset Bangsa Harus Dijaga dan Dilestarikan

Ismu : Lom Plai Asset Bangsa Harus Dijaga dan Dilestarikan

0

Loading

SANGATTA (20/4-2018)
Lom Plai asset bangsa yang harus dijaga, diwariskan secara turun menurun agar langgeng dan menjadi kebangsaan anak bangsa. Lom Plai yang diwariskan lelehur Dayak Wehea, kata Bupati Ismunandar, perlu dikemas dan dipromosikan lebih agar menjadi daya tarik wisatawan.
Saat menghadiri puncak Lom Plai Tahun 2018 yang digelar warga Desa Nehasliah Bing, Kamis (19/4) kemarin, Ismu menilai, Lom Plai merupakan asset bangsa yang punya nilai daya tarik tersendiri. “Upacara wujud syukur yang dilakukan warga Dayak Wehea Muara Wahau ini, merupakan salah satu asset bangsa terlebih bagi Kutim yang kini sedang mengembangkan sektor kepariwisataan,” aku Ismunandar.
Kepala Adat Dayak Wehea, Ledjie Taq mengakui penentuan waktu upacara Lom Plai, dilakukan tetua adat bersama kepala adat dengan melihat bulan. Ini tiada lain, dalam pandangan warga Dayak Wehea ada tiga jenis bulan yakni bulan baik adalah bulan yang membawa berkah, bulan naas dan bulan sial. Karenanya, bulan berkah yang dijadikan bulan menggelar Lom Plai agar kehidupan semakin berkah dan panen semakin baik. “Pesta adat digelar selama sebulan, dan pada puncak acaranya dimulai pukul 04.00 Wita dengan memasak lemang dan beangbit selain itu memasak sayur.
Ledjie Taq yang pernah meraih Kalpataru dari Presiden Soesilo Bambang Yudhono ini, menyebutkan acara yang paling dinanti masyarakat yakni ketika dilakukan peperangan di Sungai Wehea oleh kaum pria.
Yang tak kalah menariknya ketika tampilnya ratusan seniman Dayak Wehea dengan aneka pakaian khansya terutama Hudoq. Dimana, semua warga ikut menari, bergembira termasuk Bupati Ismunandar, Camat Muara Wahau Irang Ajang dan Siang Giah – anggota DPRD Kutim serta sejumlah wisatawan asing.(ADV-KOMINFO)