SAMARINDA (4/9-2020)
Pengembangan kepariwisataan di Kaltim, tidak hanya tergantung pemerintah daerah saja tetapi semua perangkat sektor. Tak terkecuali dukungan pembangunan infrastruktur, terutama akses obyek wisata.
“Berbagai pihak turut mendukung percepatan pembangunan kepariwisataan terlebih di masa pandemic Covid 19. Hal yang perlu perhatian antara lain transportasi, komunikasi dan akomodasi karenanya peran swasta maupun masyarakat diperlukan agar pariwisata Kaltim bisa setara dengan daerah lain,” kata ,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor.
Ia mengakui, disaat pariwisata Kaltim mulai bangkit tiba-tiba menjadi anjok gara-gara Covid 19. Namun, ia mengakui disaat mulai dibukanya kran aktifitasn masyarakat kebangkitan tak sama dengan apa yang terjadi sebelum wabah Corona. “Tingkat kunjungan dan inap hotel masih rendah karenanya masyarakat yang mengelola obyek wisata focus dan sabar agar wisatawan datang meski Corona masih ada,” sebut Isran.
Diungkapkan, pembangunan kepariwisataan di Kaltim tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur. Sayangnya, pembangunan infrastruktur di Kaltim, jauh ketinggalan bila dibanding dengan pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa.
Bahkan secara rinci, ia menyebutkan pembangunan infrastruktur di Pulau Jawa mencapai 50 persen dari APBN semenatara sisanya dibagi untuk Papua, NTT, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. “Minimnya dukungan APBN terhadap pembangunan infrastruktur di Kaltim ini, harus disikapi dengan bijak dan mendorong semua pihak terlibat karena jika dibebankan kepada APBD tidak mencukupi terlebih setelah semua anggaran terpangkas untuk penanganan Covid 19,” bebernya.(SK8)