Beranda ekonomi Jatah Dikurangi, Pembeli BBM Mengular Antri

Jatah Dikurangi, Pembeli BBM Mengular Antri

0
Kendaraan antri di salah satu SPBU di Sangatta Utara.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (18/12)
Entah apa yang menjadi penyebab, yang pasti ketersedian Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU kerap kosong, sementara pengecer mempunyai stok banyak. Pihak SPBU menyebutkan pasokan dari Pertamina tidak lancar.
Kerap kosongnya BBM di SPBU, membuat harga BBM terutama premium melonjak tinggi sementara masyarakat yang biasa menggunakan premium mau tidak mau beralih ke pertamax atau pertalife. “Sekarang Rp10 ribu perbotol,” kata seorang pengecer di Jalan Yos Sudarso Sangatta Utara.
Ini dirasakan sejumlah pengendara yang akan membeli premium di sebuah SPBU di Jalan AW Syahrani Sangatta Utara, ternyata yang tersedia hanya solar. “Mau diapain lagi mas, walaupun harganya Rp10 ribu perbotol terpaksa kita beli, dari pada motor tidak bisa jalan,” kata Didik seorang pegawai Pemkab Kutim.
Hal senada dirasakan Anto, Kiki, Syukur, Alansyah dan Dewi yang tampak kecewa ketika akan masuk arena SPBBU terdapat plang bertuliskan “Premium Habis”. Kepada Suara Kutim.com mereka heran dalam sepekan terakhir tiba-tiba BBM kembali langka sementara bukan BBM subsidi. “Semoga saja tidak terjadi sampai ahir tahun, termasuk Natal pekan depan,” harap mereka.
Seorang petugas mengakui sudah tiga hari premium habis, kecuali solar. Namun, petugas yang minta namanya tidak ditulis itu mengaku tidak mengetahui persis penyebab kurangnya pengiriman dari Pertamina.
Terpisah, Aco seorang pengawas SPBU di Jalan Yos Sudarso, menyebutkan kelangkaan BBM akibat pengiriman terlambat selain itu mobil sering rusak, karena perjalanan jauh. “Sudah satu minggu BBM, informasinya tidak saja di Sangatta namaun juga terjadi di Samarinda dan Tenggarong,” sebutnya.
Lebih jauh ia menyebutkan, Pertamina memberikan batasan pendistribusian di setiap SPBU dalam perharinya yakni dari 16 ton menjadi 8 ton. “Pengurangan ini berdampak besar bagi konsumen,” sebut Aco yang tampak ikut sibuk mengatur antrian kendaraan.(SK12)