SANGATTA (3/11-2018)
Bantuan paket sekolah yang diberikan PT Kaltim Prima Coal (KPC) bersama PMI Kutim, disambut suka cita guru dan siswa SD di Petobo Kecamatan Palu Selatan – Sulteng. Pasalnya selama ini, warga Petobo yang kehilangan harta benda dan keluarganya, belum mendatpat bantuan peralatan sekolah termasuk pakaian dan sepatu.
Sejumlah guru di pusat penampungan korban likuifaksi, Sabtu (3/11) menyebutkan dari 5 SD yang ada, jumlah siswanya lebih 900 orang namun yang sudah melapor kembali 800 orang. “
Ada seratus orang yang belum melapor dalam waktu sebulan ini, kemungkinan besar mereka menjadi korban likuifaksi,” terang Fitriani – Kepala SD Islam Iqra Petobo.
Terkait pendidikan anak-anak saat ini, Fitriani bersama guru lainnya mengaku belum maksimal karena masih menggunakan tenda bantuan Kemendikbud. Kegiatan di dalam tenda, terang Fitriani hanya berlangsung pukul 10.00 Wita karena kondisi udara sudah panas.
Di areal penampungan yang menggunakan areal kebun masyarakat ini, untuk pendidikan disediakan 2 tenda yang disesuaikan dengan kelas dan usia siswa.
Bersama relawan PMI, aktifitas pendidikan dilakukan bersifat sementara dan kebanyakan untuk menghilangkan trauma yang dialami siswa. Menurut Fitriani, anak didiknya ada yang kehilangan keluarga baik orang tua maupun saudara. “Dengan pertemuan bersama PMI dan relawan lainnya, diharapkan trauma yang dialami anak-anak bisa berkurang sambil menunggu ruang belajar yang kini sedang dibangun,” terangnya.(SK11)