SANGATTA (6/10-2017)
Sebagai organisasi profesi wartawan yang berdiri sejak 9 Februari 1946, PWI selalu hadir untuk bersama rakyat dan pemerintah. Di awal tahun berdiri, PWI ikut dalam kancah peperangan terutama meningkatkan semangat rakyat Indonesia menjaga dan mengisi kemerdekaan.
Hal serupa, sama dengan apa yang akan dilakukan PWI Kutai Timur yang baru dilantik. Sebagai organisasi kewartawanan yang tertua di Indonesia, PWI Kutim ingin ikut membangun Kutim sehingga lebih maju dan sejahtera.
Ketua PWI Kutim Joni Sapan Puleleng, seusai pelantikan, Kamis (5/10) menerangkan,
PWI hadir di Bumi Tuah Himba Untung Benua tiada lain untuk ikut membangun Kutim terutama dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa.
“Pembentukan PWI Kutim sudah lama diidam-idamkan, namun belum bisa terwujud karena jumlah dan status keanggotaan belum memenuhi persyaratan, sehingga sebagai wadah berhimpunya wartawan, kami bersama sejumlah wartawan lainnya memprakarsai pembentukan Aliansi Jurnalistik Kutai Timur,” terang Joni.
Disebutkan, untuk tiga tahun kedepan, PWI Kutim menamai program kerjanya “PWI hadir, ikut mencerdaskan Kutai Timur” yang artinya ini menjadi jembatan informasi dan publikasi dalam pembangunan Kutim terlebih dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Beberapa program kerja yang segera dilaksanakan, ujar wartawan Harian Samarinda Post ini, yakni pelatihan jurnalis bagi pelajar diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Teknik pembuatan press realase bagi aparat Pemkab Kutim yang digelar bekerjasama dengan Bagian Humas dan Protokol Setkab Kutai Timur, serta sosialisasi bahaya hoax bekerjasama Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik. “Pelatihan itu dilanjutkan di sejumlah kecamatan yang dirangkai dengan road show PWI, tujuannya agar pelatihan – pelatihan juga dirasakan pelajar di kecamatan,” terangnya.
Bulan depan, terangnya, akan digelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat muda yang ditujukan bagi wartawan atau reporter, kemudian madya untuk tingkat redaktur dan utama untuk Pimpinan Redaksi (Pimpred).
Disebutkan, UKW tidak untuk anggota PWI semata tetapi untuk semua wartawan sepanjang penerbitannya ada serta berbadan hukum sah. “Terpenting masih aktif baik medianya maupun wartawannya, kompetensi ini dilakukan sesuai amanat UU Pers dan Dewan Pers karenanya PWI ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara,” beber Joni yang dibenarkan Ibnu Juraid.
Keduanya menambahkan, UKW yang bakal diikuti wartawan se Indonesia ini mendapat restu Bupati Ismunandar serta manajemen PT KPC. “Kami sangat berharap, semua wartawan di Kutim yang belum mengikuti UKW bisa ikut untuk mengetahui kemampuannya selama ini,” timpal Ibnu Juaraid seraya menerangkan penguji UKW dari PWI Pusat.(SK13)