SANGATTA (4/3-2019)
Program pembangunan yang diusulkan masyarakat Sangatta Selatan senilai Rp200 miliar lebih, pada Musrenbang belum lama ini, dinilai Kadir – anggota DPRD Kutim, wajar. Besarnya usulan masyarakat Sangatta Selatan, kata Kadir, akibat moratorium pembangunan selama beberapa tahun, karena itu tertinggal dalam pembangunan. “ Setelah pembangunan bisa dilaksanakan, wajar kalau usulan besar, untuk mengejar ketertinggalan akibat moratorium beberapa tahun lalu,” sebutnya terlebih pembangunan yang diusulkan untuk infrastruktur.
Diakui, usulan-usulan itu sebenarnya semuanya sifatnya urgen seperti pengadaan lapangan, karena lapangan yang ada di sana, itu kini dibangun masjid. Pembangunan jalan, juga perlu, karena selama beberapa tahun, tidak boleh dibangun termasuk sekolah SMU, juga mendesak karena belum ada SMU. “Jadi kami setuju itu dibangun, kalau memang ada anggaran,” katanya.
Diakui, salah satu program pembangunan yang diusulkan agar dipercepat adalah pembangunan Masjid Raya, yang masuk proyek multiyears. Sebab masjid ini merupakan kebutuhan masyarakat, tapi dari penglihatan mereka, terlihat pembangunan agak tersendat.
“Kami tidak tahu masalahnya apa, tapi mungkin itu masalah dana. Hanya yang paling tau, kontraktor dan pemerintah. Meskipun demikian, kami berharap ini cepat direalisasikan,” katanya.
Sementara untuk jalan ring road, Kadir mengatakan perlu dilakukan percepatan pembangunan. Sebab yang jadi kendala selama ini adalah pembebasan lahan, namun masalah han sudah tuntas, karena itu seharusnya pengerjaan lanan ini dikebut agar cepat difungsikan oleh masyarakat.(ADV-DPRD Kutim)