SANGATTA,Suara Kutim.com (29/6)
Puluhan karyawan PT Kutai Timur Energi (KTE) bersama sejumlah kontraktor, Senin (30/6) pagi menggelar aksi demo di pelataran Kantor Bupati Kutai Timur. Demonstran yang dipimpin Andi Arafah, menuntut kepastian pembayaran gaji karyawan dan pencairan dana kontraktor PT KTE yang sudah bertahun-tahun dijanjikan oleh Pemkab Kutim dan Manajemen PT KTE. Setelah beorasi selama 10 menit, perwakilan demonstrans berjumlah 11 orang diterima oleh Plt. Kabag. Hukum Setkab Kutim Nora Ramadhani dan Kabag Humas Setkab Kutim Muhtar, untuk melakukan mediasi.
Mediasi berlangsung alot, pasalnya perwakilan pendemo tetap menuntut pemerintah dan Bupati Kutai Timur mengeluarkan surat kesepakatan bersama yang isinya menyatakan tanggal kepastian kapan tuntutan mereka yakni gaji dapat dibayarkan. “Jika tuntutan tidak dapat dipenuhi maka para demontrans mengancam akan menggelar aksi menginap di pelataran kantor Bupati Kutai Timur hingga adanya kejelasan,” kata Andi Arafah.
Mantan Kepala UPTD Kebersihan dan PMK Kutim yang kini menduduki posisi direktur pada PT KTE, menyebutkan akibat tidak jelasnya pembayara gaji serta hak kontraktor, dua rekan mereka diusir dari kontrakan selain itu mereka juga butuh uang untuk lebaran serta membayar keperluan sekolah.
Plt. Kabag Hukum Nora Ramadhani meminta karyawan dan kontraktor melengkapi persyaratan administrasi, mulai dari surat pengangkatan sebagai karyawan hingga bukti pembayaran gaji yang pernah dilakukan direksi PT KTE. “Data ini penting sebagai dasar pertimbangan Pemkab menekan direksi PT KTE yang sekarang sudah berganti baju menjadi PT Kutai Mandiri Energi Baru (KMEB) menyelesaikan tunggakan hutang piutang perusahaan terhadap karyawan dan kontraktor sesuai hasil rapat umum pemegang saham PT KTE,” kata Nora.
Ia menambahkan, . dana yan dibayarkan merupakan hasil perhitungan aset PT KTE yang saat ini sudah diajukan pailit oleh tim likuidasi dan sesuai dengan rekomendasi BPKP Kaltim.
Menurut Nora yang saat berdialog didampingi Kabag Humas Muhtar, pemkab tidak bisa melakukan pembayaran akan hak karyawan dan kontraktor karena saat terjadi ikatan hukum dengan PT KTE. “Dalam hal ini tidak ada soal pencitraan atau politik, tetapi semata-mata untuk memberikan solusi terbaik kepada semua pihak agar tidak ada lagi yang terjerat hukum dikemudian hari,” sebut Nora menanggapi pernyataan Andi Arafah yang berulang kali menuding bupati dalam kasus mereka ingin mencari percitraan.
Andi Arafah yang tergabung dalam tim sukses salah satu kandidat Bupati Kutim pada Pilkada Kutim mendapat, mengaku ia juga merupakan salah satu tim sukses Isran dan Ardiansyah pada Pilkada 2010 dan pada Pilkada mendatang merupakan tim sukses seorang kandidat bakal calon.(SK-02/SK-03/SK-09)