SANGATTA,Suara Kutim.com (24/9)
Kepulangan Jamaah Haji Indonesia gelombang II tidak melalui Jedah seperti gelombang I, jamaah haji Kloter 12 Balikpapan yang terdiri Kutim, Kukar, Berau dan Balikpapan diajak berziarah ke Jendah – Kota Internasional terbesar di Arab Saudi.
Di kota yang terkenal Masjid Terapung dan pusat belanja murah ini, semua jamaah juga sempat mengunjungi Masjid Qisas – tempat dimana kerap dilakukan hukuman Qisas. Masjid bercat putih dan betada di tepi laut ini, diakui jamaah menarik karena lokasinya yang terkesan angker. “Syukur alhamdulillah, kami diajak ke Jeddah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah,” terang Haji Ilham melalui telepon.
Kepada Suara Kutim.com disebutkan selain mengunjungi tempat-tempat bersejarah, mereka juga diajak ke pusat belanja yang dikabarkan termurah di Arab Saudi selain itu belanja menggunakan rupiah dilayani salah satunya di Toko Ali Murah.
Di toko yang banyak memperkerjakan orang asing termasuk WNI ini, pengunjung benar-benar dimanjakan bahkan bisa mencicipi beragam cokelat yang ada diantaranya cokelat mirip batu kerikil dalam ukuran kecil. “Suasana belanjanya seperti di Tanah Abang saja,” aku Haji Ilham.
Jeddah adalah kota pelabuhan utama di Arab Saudi baik pelabuhan laut maupun udara. Lokasinya terletak di tepi Laut Merah. Pada ribuan tahun silam Jeddah merupakan desa nelayan. Kota yang boleh dihuni warga non muslim ini berdiri pada tahun 647 M oleh Khalifah Utsman bin Affan yang akhirnya digunakan sebagai pelabuhan untuk kepentingan jamaah haji terutama melaui laut.
Sebagai kota dagang, Jeddah memiliki fasilitas kota yang cukup memadai. Pelabuhan lautnya merupakan pelabuhan utama yang merupakan sentral perdagangan menuju berbagai negara khususnya negara-negara di pesisir timur Afrika serta Yaman.
Di Jeddah inilah Bandara King Abdul Aziz berada, karena sebagai gerbang utama kedatangan jamaah haji dan umrah, membuat Bandara King Abdul Aziz kesibukan tinggi.(SK13)
