Beranda ekonomi Keasaman Tanah, Pengaruhi Produksi Beras

Keasaman Tanah, Pengaruhi Produksi Beras

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (10/4)
Target swasembada pangan khususnya beras, jagung dan kedelai dalam tiga tahun kedepan terus diupayakan Pemkab Kutai Timur dengan merangkul semua elemen masyarakat tani dan TNI-AD. Target 5,5 ton hingga 6 ton gabah kering giling (GKB) per hektar berikut mampu dua kali panen dalam setahun. “Selain padi, Pemkab Kutim mengupayakan pengembangan potensi jagung dengan target 462 hektar serta kedelai sebanyak 600 hektar,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur, Syarifuddin Ginting.
Dijumpai di ruang kerja, Jumat (10/4) pagi, pria yang biasa disapa Ginting ini menyebutkan untuk mewujudkan Kutim Swasembada Pangan perlu kerja keras namun banyak kendala di lapangan terutama permasalahan kualitas tanah.
Diakui, tanah di Kalimantan jauh berbeda dengan di Pulau Jawa. Diakui tanah di Kalimantan. memiliki tingkat keasaman tanah rendah atau bahkan bersifat basa karenanya klasifikasi tanah Kalimantan khususnya Kaltim tergolongan tanah kelas 3 dan 4 dengan tingkat keasaman tanah yang tinggi. “Tanah di Kaltim termasuk Kutim ini asam dengan kadar pH tanah dibawah 5. Kelas tanahnya saja 3 hingga 4 karenanya perlu perlakuan ekstra terutama dalam hal pemupukan. Selain itu, perlunya penambahan unsur kapur untuk menurunkan keasaman tanah dan meningkatkan kebasaan tanah. Serta menambah unsur hara makro dan mikro di dalam tanah”, jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini masih ada 12 ribu Ha lahan pertanian khususnya sawah yang masih bisa ditingkatkan potensinya. Dengan pengolahan tanah yang tepat tentunya sangat berpengaruh terhadap produksi beras, jagung dan kedelai. “Dengan rendahnya kesuburan tanah sangat mempengaruhi jumlah produksi tanaman, selain itu juga menyebabkan semakin tingginya biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Dan yang lebih terpenting, bagaimana menyiasati kendala yang ada, sehingga target swasembada pangan di Kutai Timur dapat terwujud,” ungkapnya.(SK-03)