
SANGATTA (27/2-2018)
Banyaknya pemilih pemula di Kutai Timur (Kutim) membuat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutim, Selasa (27/2) mengelar sosialisasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2018 bagi pemilih pemula di Kutai Timur.
Sosialisasi Pemilukada bagi Pemilih Pemula, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama di Kse Kecamatan Sangatta Utara digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Sangatta Utara, dengan pemateri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kutim.
Kepala Kesbangpol Kutim, Abdul Kader menyebutkanb berdasarkan data, hampir seluruh daerah di Indonesia, pemilih pemula menjadi rebutan dan favorit kandidat yang ikut bertarung dalam Pemilu, baik Pilpres (Pemilihan Presiden), Pilkada maupun Pemilihan Legislatif (Pileg), dalam meraup suara dukungan. “Pemilih pemula dianggap sebagai suara murni yang masih belum terlalu terpengaruh dalam dunia politik,” kata Abdul Kader.
Ia mengungkapkan, di Kutai Timur, pemilih pemula bisa menjadi lumbung suara yang menjanjikan. Potensi pelajar yang berstatus kelas 12 pada SLTA, menurutnya, jika dihitung-hitung bisa mencapai ribuan orang.
Melihat potensi yang ada, ujar Abdul Kader, Kesbangpol menganggap perlu adanya arahan dan pencerahan kepada para pemilih pemula di Kutim untuk lebih mengenal tentang pemilu, terutama Pemilukada Gubernur dan Wagub Kaltim 2018 mendatang, agar bisa berpastisipasi demi menentukan pemimpin Kaltim yang lebih baik kedepannya. “Diharapkan tidak ada pemilih pemula yang Golput atau tidak memilih,” harapnya.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang juga berharap pemilih pemula bisa menyalurkan hak suaranya. Militansi yang ada dalam jiwa pemilih pemula, kata Kasmidi, jika sudah menentukan kandidat yang pas dihati dan menjadi harga mati karenanya wajib dipertahankan namun harus tetap mengetahui dan menjaga rambu-rambu batasan dalam berpolitik. “Jangan sampai nuansa politik dibawa masuk dalam lingkup sekolah,” pesannya.
Kasmidi mengakui, keterlibatan pemilih pemula di Pemilu merupaka sebuah proses pembelajaran berharga dalam berpolitik, yang kemudian bisa menjadikan motivasi untuk terjun ke dunia politik jika sudah dewasa. (SK3)