SANGATTA (1/9-2017)
Hal senada juga disampaikan Sekda Irawansyah saat mengikuti shalat Idul Adha di Masjid Agung Sangatta. Dihadapan ribuan ummat Islam yang memadati masjid terbesar di Kutim ini, diungkapkan program pembangunan Kutim yang mengedepankan pembangunan desa yang berfokus kepada pemenuhan dasar.
Selain itu, bupati juga mengajak masyarakat menyaring informasi dan menangkal informasi yang tidak benar, memecah belah persatuan bangsa serta kerukunan antarummat. “Pembangunan bangsa dan negara serta daerah ini tidak terlepas dari peran serta kerelaan masyarakat,” kata bupati.
Pesan serupa disampaikan KH Bustanuddin Jamal – Kepala Pengadilan Tinggi (PT) Tanggerang. Dalam khotbahnya selama 45 menit, ia mengingatkan warga Kutim agar memaknai Idul Adha sebagai hari raya kurban.
Selain itu, ia mengupas makna ibadah haji yang kini sedang dilaksanakan 221 ribu ummat Islam Indonesia, termasuk 178 warga Kutim. “Berada di Arafah, ummat Islam diingatkan akan peristiwa dimana dihadapan Allah SWT semua manusia sama, tidak ada pembeda antara seorang pejabat dan rakyat biasa, semua sam menggunakan dua helai kain yang tak berjahit yakni mengenakan ihram,” pesannya.
Selain mengupas haji, ia juga mengupas hoax yang kian marak serta banyaknya oknum pejabat dan politikus yang terjerat tindak pidana korupsi. Dalam kacamatanya, Bustanuddin Jamal menyebutkan oknum pejabat dan politikus yang terkait korupsi merupakan oknum masyarakat yang miskin harta dan mental.
Nanang Gazali salah satu pengurus Masjid Agung menerangkan hewan kurban yang diterima panitia kurban sebanyak 8 ekor sapi diantaranya Bupati Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang, Sekda Irawansyah dan PT KPC. “Pemotongan hewan kurban dilaksnakan Sabtu besok,” terangnya.(SK12)
