Beranda kutim Kiat-Kiat Melaksanakan Ibadah Haji (1) : Jangan Begadang, Jaga Kesehatan

Kiat-Kiat Melaksanakan Ibadah Haji (1) : Jangan Begadang, Jaga Kesehatan

0
Raudah tempat yang paling diburu ummat Islam ketika berada di Masjid Nabawi - Madinah.

Loading

JAMAAH HAJI Seluruh Dunia termasuk Indonesia sudah mulai berdatangkan ke Tanah Suci Makkah, pada tahap awal umumnya jamaah haji akan melalui Madinah karena termasuk gelombang pertama, sementara gelombang kedua rutenya Jeddah langsung ke Makkah baru Madinah. Apapun rute perjalanan tujuannya tetap sama yakni melaksanakan ibadah karena Allah SWT dan menjadi Haji Mabrur. Namun, menuju tanah suci sekarang ini perlua perjuangan yang sangat besar, selain waktu menanti yang lama juga biaya yang tidak sedikit. Tentu perjalanan ibadah haji kita tidak mau sia-sia, dan alhamdulilah wartawan kami Syafranuddin, sedikit berbagi kepada melalui catatan-catatan kecilnya ini, semoga perjalanan haji warga Kaltim tahun ini lebih baik dan tidak mengalami hambatan apapun.RED

Syafranuddin – Pimpred Suara Kutim.com
MENJADI JAMAAH HAJI INDONESIA (JHI) dalam beberapa tahun terakhir terasa sulit, selain harus mengeluarkan biaya besar juga waktu tunggunya cukup lama. Keadaan ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan era tahun 80 dan 1995 ke bawah dimana keaadanya bertolak belakang dengan sekarang. Meski demikian, diakui perbaikan pelayanan kepada jamaah oleh pemerintah terus diperbaiki dari tahun ke tahun, kecuali dengan keadaan di Madinah dan Makkah yang melibatkan bangsa lain. Namun dari segi pemondokan dan transportasi, jauh lebih baik ketika saya menunaikan ibadah haji. Informasi yang saya dapatkan, sekarang jamaah seperti menginap di apartemen saja, sedangkan waktu saya menunaikan ibadah haji tempat menginap kami masih lesehatan yakni satu kamar dihuni sekitar 10 sampai 15 orang sekarang bahkan satu kamar hanya berdua atau paling banyak berempat.
Salah satu pelayanan yang mengalami perubahan yakni soal penerbangan dan embarkasi, sejak beberapa tahun lalu Embarkasi Haji untuk warga Kaltim dan sekitarnya berada di Balikpapan, sebelumnya warga Kaltim tergabung dalam Embarkasi Surabaya yang markasnya di Sukolilo.
Dengan kondisi demikian, sudah pasti sangat melelahkan karena harus terbang ke Surabaya dulu baru ke Jeddah. Namun, kini warga Kaltim sudah bisa menikmati bentuk perubahan yang dilakukan pemerintah yakni dengan mendekatkan pelayanan berupa menjadikan Balikpapan sebagai Embarkasi jamaah asal Kaltim, Sulsel dan Sulawesi Utara.
Berdasarkan catatan Kementrian Agama, tahun ini Embarkasi Balikpapan akan memberangkatkan lebih 5 ribu jamaah yang terbagi dalam beberapa kelompok terbang (Kloter), jika ada penambahan quota tentu akan bertambah pula jamaah yang berangkat.
Keadaan ini tentu saja telah menjadikan jamaah haji sebagai “ummat pilihan” Allah SWT, pasalnya ada saja calon yang akan berangkat sudah lunasi ONH tiba-tiba berhalangan mulai karena sakit atau masalah lain, namun ada saja harus duduk dibangku cadangan dalam waktu lama tiba-tiba dipercepat keberangkatannya karena faktor lain seperti usia lanjut, menjadi mahram atau terpilih sebagai petugas.
Kesemua itu tentu merupakan “rahasia” Allah SWT, karenanya tidak heran beberapa ulama mengingatkan semenjak mendaftar haji bahkan jauh sebelumnya persiapkan diri. Persiapan dimaksud tentu bukan semata uang tetapi fisik dan mental, terlebih-lebih kesehatan agar bisa melaksanakan ibadah dengan sempurna dan mendapat Ridho Allah SWT.
Jika memang mempunyai riwayat penyakit berat seperti jantung, kencing manis atau asam urat hendaknya benar-benar berobat teratur. Pasalnya, penerbangan dari Balikpapan-Jeddah atau Madinah diperlukan waktu lebih kurang 9 jam, kemudian beberapa jam ngantri di bandara setelah itu menuju Madinah dengan bus. Perhitungan saya, perjalanan Balikpapan – Jeddah dan Madinah ini paling sedikit 17 jam, berbeda dengan yang mendarat di Madinah lebih singkat.
Dengan waktu perjalanan yang amat melelahkan itu, kesehatan menjadi perhatian serius. Menjelang keberangkatan, sebaiknya jamaah sudah mengurangi waktu begadangnya terlebih –lebih menjelang keberangkatan bahkan saat akan berangkat sebaiknya lakukan istirahat yang baik kecuali untuk shalat tahajud.(Syafranuddin/Bersambung)