SANGATTA (11/8-2017)
Pemerintah Indonesia melalui Daerah Kerja (Daker) Makkah tahun 2017 ini menyediakan bus shalawat yang akan melayani jamaah haji untuk ke Masjidil Haram atau kembali ke pemondokan (hotel,red).
Kepada Subhan – kontributor Suara Kutim.com di Makkah, Suhendro Wagiona Isryad menerangkan bus shawalat mampu menampung 70 orang dengan 45 orang duduk. Ia menyebutkan, bus shalawat memiliki pendingin udara, tiga pintu, pengeras suara, alat pemecah kaca, ban cadangan, kotak kesehatan.
Dijelaskan, bus shalawat melewati 12 rute dengan 38 halte. Namun, ia mengaku jumlah halte berbeda namun paling banyak 5 halte dalam satu rute. “Yang pasti jamaah jangan berasumsu halte yang ada seperti kebanyakan halte di Jakarta, halte di Makkah hanya tanda atau boleh dikata titik kumpul saja,” terangya seraya menambahkan setiap halte diberi tanda khusus yakni Bendera Merah Putih.
Disebutkan, setiap halte dilayani dua orang petugas setiap shift yang memantau bus dan membantu jamaah. Selain itu, setiap bus diberi stiker berupa nomor dan warna tertentu sehingga diharapkan jamaah haji tidak kesasar. “Stiker itu perlu diperhatikan oleh jamaah. Bus-bus yang melewati satu rute yang sama akan dipasangi stiker yang cukup besar sebagai tanda khusus agar jamaah haji tidak salah memilih bus,” pesan Suhendro.
Ia menambahkan, selain stiker Merah Putih, nomor rute dan warna rute. Nomor diperlukan agar jamaah yang buta warna dapat mengenali bus yang ditumpangi. “Untuk Kloter IV Balikpapan yang pemondokanya di Jarwal nantinya akan menggunakan Bus Nomor 10 dengan warna stiker hitam yakni jurusan Biban /Jarwal – Syib Amir,” terangnya ketika ditanya Suara Kutim.com seraya menambahkan semua bus shalawat gratis.
Lebih jauh, ia melalui Suara Kutim.com ia mengingatkan jamaah Kloter IV Balikpapan pertama menghindari kepadatan diharapkan berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dan kembali akhir, kedua bila hendak keluar penginapan hendaknya tidak sendirin agar ada teman bertanya, ketiga apabila tersesat agar mendatangi halte terdekat atau menghubungi kontrak pengaduan 0508932700 dan 0532443387), keempat untuk memanfaatkan waktu senggang seperti waktu dhuha atau tengah malam saat akan ke Masjidil Haram, dan kelima saat berada berada di Terminal Al Ghaza dan atau Bab Ali agar memperhatikan warna stiker dan nomor bus.(SK12)