SANGATTA (31/1-2019)
Berbagai masalah dan kegiatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi topik pertemuan PWI dengan KPU Kutim. Pertemuan di ruang kerja KPU Fahmi Idris, Kamis (31/1) banyak hal yang diperoleh kedua belah pihak. “Sebagai organisasi wartawan yang ada di Indonesia, kami pengurus PWI Kutim berkewajiban ikut mensukseskan Pemilu dan Pilpres, karena itu berharap mendapat informasi dari KPU tentang apa saja yang sudah dilaksanakan sehingga bisa ikut menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media masing-masing,” kata Joni Sapan Palelleng – Ketua PWI Kutim.

Bersama Syafranuddin – Sekretaris PWI, Ibnu Djuraid dan pengurus serta anggota PWI lainnya, juga dijelaskan tuga dan fungsi wartawan termasuk wartawan yang bisa dilayani sumber berita yakni wartawan media massanya jelas dan berbadan hukum serta sudah dinyatakan kompoten oleh Dewan Pers. “Nara sumber berhak menolak diwawancari oleh oknum yang mengaku wartawan sementara medianya tidak jelas, serta belum mengikuti uji kompetensi,” timpal Ibnu Djuraid dalam pertemuan yang dihadiri Ulfa Jamiltul Farida, Arafah – Komisipner KPU serta pejabat KPU lainnya yakni Listiana Astar, Muhammad Basori dan Pratama Erwin Haryanto.
Kepada jajaran PWI Kutim yang kali pertama bertandang ke KPU Kutim, mendapat penjelasan KPU Kutim terkait persiapan pelaksanaan Pemilu dan Pilpres Tahun 2019 yang tinggal 3 bulan. “Saat ini sudah dilakukan pendatan pemilih yang belum terdaftar, sementara sejumlah logistik sudah diterima bahkan disortir berdasarkan kecamatan,” sebut Fahmi Idris.
Terkait kesiapan SDM penyelenggara Pemilu dan Pilpres, diakui memerlukan banyak orang terutama untuk KPPS yang mencapai ribuan orang. “Nantinya ada 971 TPS dimana setiap TPS memerlukan 7 orang,” terang Fahmi Idris.(SK11)