Beranda ekonomi KTE Dibubarkan, Karyawan Minta Gaji Dibayar

KTE Dibubarkan, Karyawan Minta Gaji Dibayar

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (1/6)
Sebanyak 10 orang karyawan PT Kutai Timur Energi (KTE) yang telah diliquidasi, Senin (1/6) pagi tiba-tiba menggelar unjukrasa di kantor bupati menuntut gaji dan biaya kontrak dibayar.
Unjukrasa yang dipimpin Andi Arafah, seorang direktur pada PT KTE selama ini mereka dirumahkan tanpa kejelasan, sementara gaji belum dibayar. “Sekarang dana KTE, yang dikorupsi manajemen dulu sudah kembali ke kas daerah. Kami berharap uang itu tidak disalahgunakan lagi, tapi dibayarkan untuk karyawan,” kata Andi Arafah.
Andi Arafah, dimasa kepemimpinan Anung Nugroho, menjabat sebagai manejer kemitraan, mengaku dirinya sudah 4 tahun tidak mendapat gaji. “Gaji yang belum terbayar KTE, bervariasi antara 2 tahun hingga 4 tahun,” beber Andi Arafah.
Andi belum dapat memperkirakan berapa jumlah dana dari gaji karyawan sesungguhnya yang masih terutang di KTE. “Kalau jumlahnya saya tidak tahu, tinggal panggil satu-satu, kapan mereka mulai tak dibayar, gajinya masih berapa intinya gaji itu harus dibayar pada tiap-tiap karyawan,” tandasnya.
Andi dan pekerja KTE lainnya, menaruh harapan uang KTE yang dikembalikan Kejari Sangatta ke kas daerah jumlahnya ratusan miliar rupiah. Tapi uang, kata Andi Arafah itu tidak langsung masuk kas daerah namun berada di rekening tertentu.
“Kami menuntut gaji mereka dibayar, karena kami kuatir uang itu nanti tidak sampai pada sasaran yakni untuk menyelesaikan PLTGB dan terutama membayar gaji karyawan,” beber pria yang juga Ketua Lembaga Konsumen Kutim.
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) KT, (4/5) lalu, diputuskan KTE diliquidasi dan diambil alih oleh Kutai Mitra Energi baru (KMEB) termasuk hak-hak karyawan harus tuntas dalam bulan Mei.
Namun dalam RUPS itu tidak dijelaskan dari mana dana untuk menuntaskan PLTGB, termasuk untuk membayar gaji terutang. Namun berdasarkan sumber dipercaya, dana itu akan dikucurkan investor dari Korea yang berkeinginan bermitra dengan KMEB.
Selain akan melanjutkan pembangunan PLTGB di Kabo Jaya, konon investor ini akan membangun PLTGB di Rantau Pulung dan Benglon. “Namun prioritas utama saat ini adalah PLTGB Kabo, karena prosepeknya bagus,” kata sumber media ini.(SK-02/SK-03/SK-09)