SuaraKutim.com; Sangatta — Pada penyampaian nota penjelasan Pemerintah Kutai Timur mengenai Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2023, diproyeksikan hingga empat triliun rupiah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, saat membacakan nota penjelasan KUA-PPAS dalam sidang Paripurna ke 19 DPRD Kutai Timur, di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Kamis (14/07/2022), malam.
“Tapi ini harus dipahami secara akuntansi ya, begitu nanti Rp3,663 triliun ditambah dengan Rp500 miliar maka dia akan menjadi empat koma sekian triliun rupiah,” jelas Ardiansyah saat ditemui awak media, usai paripurna.
Sebelumnya pada penyampaian nota penjelasan KUA-PPAS tahun 2023, orang nomor satu di Kutai Timur itu menyampaikan bahwa total proyeksi pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp3,6 triliun, yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp227 miliar, kemudian pendapatan transfer kurang lebih sebesar Rp3,4 triliun, serta pendapatan lainnya kurang lebih sebesar Rp13 miliar.
Selanjutnya untuk tahun anggaran 2023, belanja daerah diproyeksikan sebesar Rp4,1 triliun. Kemudian mengenai pembiayaan daerah pada KUA-PPAS di tahun depan, penerimaan pembiayaan direncanakan sebesar Rp500 miliar, dan pengeluaran pembiayaan direncanakan sebesar Rp16 miliar.
“Semua sudah terukur melalui rencana kerja pemerintah daerah, yang juga menampung dari semua sisi, baik itu renja pemerintah daerah, musrenbang desa dan kecamatan serta kabupaten, dan aspirasi dewan-dewan”, ungkapnya.
Lebih jauh, Ardiansyah menyampaikan bahwa proyeksi tersebut telah diatur dengan memperhatikan target capaian kinerja yang terukur, dan disesuaikan juga dengan perencanaan pendapatan daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang didasari berbagai asumsi yang melandasinya, seperti ekonomi makro dan kebijakan fiskal yang ditetapkan pemerintah pusat.
Berdasarkan hal tersebut ia mengaku optimistis terhadap proyeksi KUA-PPAS yang direncanakan untuk tahun anggaran 2023.
“Kita sangat optimistis apalagi kita punya peluang banyak untuk mendapatkan angka-angka dari hasil pendapatan daerah, nanti teman-teman Bapenda yang lebih paham, makanya kita optimis,” tuturnya.(Adv/Red/Win)
