Beranda kutim Kutim Masih Mengkaji Penerapan FDS

Kutim Masih Mengkaji Penerapan FDS

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (20/8)
Wacana Menteri Pendidikan menerapkan sistem belajar mengajar Full Days School (FDS) atau belajar sehari penuh, dinilai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur Iman Hidayat, memerlukan kajian mendalam karena tidak semua sekolah di Kutim siap jika diterapkan secara serentak.
Kepada Suara Kutim.com belum lama ini di Gedung DPRD Kutim, Iman mengatakan konsep full days school sebenarnya bagus. Bahkan Disdik Kutim sudah mencoba menerapkannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sangatta Utara, walaupun belum maksimal. “Jika diterapkan secara nasional,banyak sekolah yang tidak siap namun jika ada contoh dan dilakukan bertahap seirama dengan peningkatan penunjangnya baru bisa,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menyebutkan ketersediaan ruang kelas untuk belajar masih terbatas sehingga ada sekolah menerapkan pembagian jam masuk. Selain itu, ketersediaan guru dan dibarengi dengan jatah jam mengajar guru tidak memungkinkan. “Guru dituntut mengajar selama 12 jam dan mendapatkan tunjangan sertifikasi. Namun dilain pihak dengan adanya penerapan full days school guru juga diwajibkan mengajar selama 46 jam, kondisi ini sudah tidak wajar mengingat jumlah guru di sebuah sekolah maksimal saat ini berjumlah 10 orang sudah dengan kepala sekolah,” bebernya.
Bupati Kutai Timur Ismunandar ditemui terpisah menyebutkan wacana memberlakukan jam belajar sekolah seharian penuh perlu pertimbangan karena konsepnya perlu penyesuaian dalam penerapannya di seluruh Indonesia. “Kutai Timur yang memiliki kondisi geografis yang beragam, tidak memungkinkan menerapkan sistem jam belajar seharian penuh karena ada pelajar yang jika mau bersekolah harus menyeberang lautan karena lokasi sekolah berada di pulau lainnya. Sehingga tidak mungkin siswa tersebut harus menyeberangi lautan pada malam hari untuk pulang ke rumah selepas bersekolah. Belum lagi harus menambah anggaran biaya makan bagi siswa dan guru, di tengah kondisi rasionalisasi anggaran,” kata Ismunandar.(SK3)

Artikulli paraprakBeli di Teluk Pandan Dijual di Bangalon, 3 Ton Premium Diamankan Polsek Sangatta
Artikulli tjetër78 Desa Menggelar Pilkades Bulan Desember