Beranda ekonomi Mahyunadi Soal Pabrik Semen : Jika Menguntungkan Daerah, Kenapa Harus Ditolak

Mahyunadi Soal Pabrik Semen : Jika Menguntungkan Daerah, Kenapa Harus Ditolak

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (28/10)
Rencana pembangunan pabrik semen di kawasan karst Sekerat Bengalon, oleh sebuah investor nasionasl yang ditolak sejumlah pemuda terutama mahasiswa menurut Ketua DPRD Kutim Mahyunadi boleh saja sepanjang benar-benar menjaga lingkungan yang ada.
Ditemui wartawan, ia mengakui belum mengetahui sejauh mana masalah pembangunan pabrik semen di Bengalon ini termasuk kondisi lingkungan yang ada. “Sumber daya alam yang ada merupakan milik negara yang harus dikelola untuk kemakmuran rakyat, termasuk memperkuat keuangan negara karena jika dibiarkan saja justru akan menjadi SDA yang tak bermanfaat namun dalam pemanfaatannya harus benar-benar berdasarkan analisis dampak lingkungan,” ujar Mahyunadi.
Tidak heran, Mahyunadi minta pemkab benar-benar melakukan kajian dan pendalaman dengan meminta pendapat berbagai pakar baik karts, lingkungan serta pencemaran.
Dewan, diterangkan Mahyunadi, belum bersikap, namun kedepan jika ada pertemuan saya akan minta komisi terkait ikut sehingga menjadi bahan pertimbangan.
Lebih jauh, Mahyunadi mengakui selama ini terbuai kekayaan alam semata seperti berupa batubara dan migas. Ditegaskan, Kutim ingin maju seperti daerah-daerah lainnya. “Kalau ada sedikit tabrakan antara kebijakan, saya pikir tinggal kita pikirkan mana yang lebih mengguntungkan. Kalau Pabrik Semen itu lebih mengutungkan daerah, kita buat pabrik dan kalau Karts lebih menguntungkan, maka kita batalkan,” ungkapnya.
Secara terbuka, Mahyunadi mengakui jika pabrik bahan baku utama bangunan permanen dapat menyerap tenaga kerja, memberikan dampak terhadap APBD termasuk pengembangan daerah. “Sekarang terjadi pengurangan pekerja di sektor pertambangan batubara, kalau pabrik semen itu bisa menyerap lagi tenaga kerja. Karena dapat menambah PAD, lebih realistis saya pikir. Ngapain demo mempertahankan karst dan sebagainya, jika itu tidak memberikan manfaat” ucapnya kembali menegaskan adanya kajian mendalam dan terukur.(SK12)